KJJT Gelar Diskusi Tingkatkan Kualitas Jurnalis Demi Kemajuan Banyuwangi
BANYUWANGI, BIDIKNASIONAL.com – Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) Wilayah Kabupaten Banyuwangi menggelar acara gesah diskusi “Pojok KJJT”, bertajuk “Peran Pers dalam Kontrol Sosial, sejauh mana dalam mendukung kemajuan Banyuwangi?”
Diskusi bertempat di kantor Sekretariat KJJT, Jalan Ikan Arwana Gang 1, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi pada Sabtu 8 Juni 2024, siang.
Kegiatan menarik perhatian banyak Jurnalis lokal berbagi pengalaman dan wawasan demi peningkatan kualitas Jurnalistik di wilayah Kabupaten Banyuwangi.
Diskusi menghadirkan narasumber Muhibut Taibari (Pimred Media), Suripto Wijaya, SH. (Praktisi Hukum), Ricky Sulivan selaku Ketua KJJT Banyuwangi dan Setyo Bakti, Humas Polresta Banyuwangi.
Ketua KJJT Wilayah Banyuwangi, Ricky Sulivan yang akrab dipanggil Erik, menjelaskan bahwa diskusi ini terbuka untuk semua Jurnalis dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan, sekaligus meningkatkan manajemen Perusahaan Pers agar lebih baik sesuai aturan Dewan Pers.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas Jurnalistik baik dari aspek penulisan maupun pemahaman aspek hukum. Erik menandaskan bahwa Pers adalah pilar keempat demokrasi yang berperan sebagai Pengawas sosial dan kontrol atas Kebijakan publik.
“Namun, peran fungsi kontrol ini sering dipertanyakan. Kami menyadari bahwa Jurnalis cenderung terjebak dalam pemberitaan dangkal dan sensasional dibandingkan liputan mendalam mengenai isu-isu penting seperti kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan. Ini menjadi evaluasi bagi kami,” tandas Erik.
Dirinya juga menyoroti independensi Pers yang diragukan serta keterbatasan sumber daya yang menghambat kualitas pemberitaan.
Selain itu, Setyo Bakti mewakili Kasi Humas Polres Banyuwangi, memberikan apresiasi terhadap kekompakan dan keseriusan KJJT dalam menjaga kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat melalui pemberitaan yang bertanggung jawab.
Dirinya berharap agar Jurrnalis mematuhi Undang-Undang Pers dan Kode Etik jurnalistik untuk menghindari pelanggaran di lapangan. “Kegiatan positif seperti ini diharapkan dapat terus dilanjutkan, terutama menjelang Pilkada Pemilihan Bupati pada bulan November tahun 2024 nanti sebagai upaya menjaga kondusifitas di wilayah Kabupaten Banyuwangi,” jelas Setyo.
Sementara, Suripto Wijaya, SH, selaku Nara sumber Praktisi hukum mengajak para Jurnalis terus meningkatkan kualitas dan sering berdiskusi agar terhindar dari tindakan yang melanggar hukum. “Mari kita lebih sering berdiskusi untuk memberikan wawasan dan pengetahuan, sehingga di lapangan tidak terjadi tindak pidana,” terang Suripto.
“Penuhi aturan yang ditetapkan oleh Dewan Pers, meski secara bertahap, baik mulai managemen Perusaahan Pers maupun syarat-syarat yang harus dimiliki oleh Wartawan, untuk meminimalisir resiko dan dampak hukumnya,” tambahnya.
Sedangkan narasumber Muhibut Taubari, jurnalis senior Banyuwangi menerangkan pentingnya profesionalisme dalam menjalankan tugas Jurnalistik.
“Semua insan Pers harus menjalankan profesinya sesuai tugas pokok dan fungsinya secara efisien dan profesional. Buatlah berita sesuai kaidah jurnalistik, secara berimbang. Saya berharap pertemuan seperti ini harus rutin dilakukan, karena sangat bermanfaat untuk memperbaiki kualitas jurnalistik di Banyuwangi,” terangnya.
Di samping itu, Daud Djoni, WD juga tokoh Pers senior Banyuwangi menyampaikan harapannya agar Wartawan di Banyuwangi tetap kompak dan menjalankan tugas sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
“Jangan ada senioritas yang menghalangi komunikasi dan kerja sama. Mari kita saling berbagi ilmu dan menjalankan Undang-Undang Pers dan tugas profesi jurnalis dengan baik,” pesan Mbah Djoni sapaan lekatnya.
Diskusi ini diakhiri dengan semangat kebersamaan dan tekad terus memperbaiki kualitas jurnalistik di Kabupaten Banyuwangi, dalam menyajikan berita untuk publik dan kesejahteraan masyarakat.
Laporan: rsln/red
Editor: Budi Santoso
