Mediasi di Kantor Pemdes Pagerwojo dihadiri ratusan warga dan jajaran Pemda serta Forkopimka Buduran, Jumat (21/6/2024) malam. (Foto: Teddy syah Roni/bidiknasional.com)
SIDOARJO, BIDIKNASIONAL.com – Dalam Kasus dugaan pencabulan yang diduga dilakukan oleh pengasuh Ponpes Al-Mahdiy di Desa Pagerwojo, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo sudah naik dari penyelidikan ke penyidikan.
“Kasus dugaan pencabulan sudah naik dari lidik (penyelidikan) ke sidik (penyidikan),” ungkap Kapolsek Buduran Kompol Hery Setyo ketika menghadiri undangan mediasi Pemdes Pagerwojo terkait tuntutan warga mengusir pengasuh pondok tersebut yang diigelar di Balai Desa setempat, Jum’at (21/6/2024) malam.
Kasus dugaan pencabulan tersebut kini tengah ditangani pihak PPA Polresta Sidoarjo. Kasus dugaan pencabulan tersebut sudah hampir 6 bulan dan kini baru ada kepastian status dari pihak Kepolisian.
Meski demikian, dalam mediasi yang diundang Pemdes Pagerwojo tersebut dijadwalkan pada Jum’at (21/6/2024) malam sekitar pukul 19.30 WIB.
Ada 9 pihak yang diundang yaitu, Camat, Kapolsek, Danramil, KUA Buduran, Bakesbangpol, Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Pimpinan Ponpes Al-Mahdiy, BPD dan Aliansi Warga Pagerwojo.
Dari undangan tersebut, ratusan warga hadir termasuk pihak Forkopimka Buduran hingga perwakilan dari unsur pemda dan pemdes. Ironisnya, mediasi yang dijadwalkan tersebut hingga pukul 20.30 WIB pihak Pimpinan Ponpes Al-Mahdiy tak ada yang hadir alias mangkir dari mediasi. Acara tersebut akhirnya berlangsung tanpa dihadiri Pimpinan Ponpes Al-Mahdiy.
Pengasuh Ponpes Al-Mahdiy, Hidayatullah Fuad (Foto: Teddy syah Roni/bidiknasional.com)
Terpisah, pengasuh Ponpes Al-Mahdy, Hidayatullah Fuad, sempat ditemui juga oleh BN.com, Pada, Jumat (21/6/2024) sore, menjelaskan bahwa si pelapor S, memang sebelumnya dia itu dari awal sebelumnya memang nakal, tidak bisa diatur dan didik, akhirnya di titipkanlah terhadap kami untuk di perbaiki tingkah lakunya itu.
Namun, anak ini (pelapor) dia merupakan anak pintar, punya kelebihan dapat menggoreng fakta-fakta terjadi sebenarnya, memutar balikkan omongan, membuat cerita yang tidak-tidak. Mungkin akhirnya ia bercerita terhadap ibunya, bisa jadi juga cerita yang tidak sebetulnya pernah terjadi di sini.
“saya rasa, masyarakat ini mungkin sedang terprovokasi dengan beberapa orang yang menghasut dan membuat cerita-cerita bohong ataupun Hoax, terutama si pelapor juga. Tuntutan yang mereka ajukan itu tidak pernah terjadi disini” Ucapnya Hidayatullah saat di Ponpes Al-mahdy.
Perlu diketahui, sebelumnya warga Desa Pagerwojo menggelar aksi damai dengan memasang banner di depan Ponpes yang berlokasi di RT 20, RW 5 Dusun Ngemplak, Desa Pagerwojo, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.
Tuntutan tersebut terpampang dalam banner dan sepanduk yang dipasang di depan pondok yang mengklaim gratis tersebut.
“Warga Mengutuk Keras Tindakan Asusila Berkedok Pendidikan Keagamaan,” tulisan banner yang dipasang di area makam umum depan pondok tersebut.
Laporan: Ted
Editor: Budi Santoso