Penyaluran bantuan pupuk di desa Sidodowo, Modo, Lamongan (Foto: ist)
LAMONGAN, BIDIKNASIONAL.com – Adanya kabar dugaan jual belikan pupuk bantuan. Kepala Desa Desa Sidodowo, Kecamatan Modo, Lamongan melalui Kepala Dusun (Kasun) Bringin melakukan klarifikasi. Rabu (26/6/2024).
Bahwa bantuan pupuk NPK Tembakau ITV (intensivikasi tembakau virgina) program dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur tahun 2024, sudah dijadwalkan sebelumnya pada 19-6-2024,” terang Ali Mahrus, Kepala Desa Sidodowo yang disampaikan oleh Masmin, Kepala Dusun Bringin, Desa Sidodowo.
Dalam penyalurannya dilaksanakan oleh pengurus Kelompok langsung kepada 59 orang anggota Kelompok Tani (Poktan) “Sri Pucung Bringin” dengan areal tanam seluas 20 ha.
Kabar tersebut tidaklah benar, yang benar adalah setelah kunjungaan Bupati Lamongan ke desa Sidodowo, Kecamatan Modo. Kemudian baru disalurkan kepada petani melalui pengurus Poktan kepada masing-masing anggotanya,” kata Masmin.
“Kami juga wanti-wanti (berpesan) sebelumnya, kepada pengurus Poktan maupun anggita Poktan agar penyaluran bantuan pupuk tersebut tidak dipungut maupun dipungut biaya sebagai tebusan,” tambahnya.
Dari keterangan pengurus Poktan maupun anggota Poktan selaku penerima bantuan, ini adalah inisiasi sukarela dari para petani sendiri dengan memberikan sumbangan untuk kas kepada pengurus Poktan.
Dalam pembukuan administrasi, pengurus Poktan bersama anggotanya membuat daftar nama penerima pupuk NPK Tembakau ITV (intensivikasi tembakau virgina) program dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur tahun 2024.
“Dengan uraian luas tanam (ha), satuan kilo gram pupuk NPK, kemudian dibumbuhi tanda tangan ke 59 orang masing-masing anggota Poktan “Sri Pucung Bringin” di Dusun Bringin, Desa Sidodowo sebagai penerima bantuan pupuk tersebut,” ucap Masmin.
Sementara itu, untuk mewakili para anggota Poktan sebagai penerima bantuan pupuk NPK dari pemerintah disampaikan,
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas bantuan pupuk dari pemerintah yang telah kami terima. Harapan kami dalam memenuhi kebutuhan petani, semoga manfaatnya benar-benar bisa dirasakan. Kita ketahui bersama sekarang ini para petani mulai menggarap lahannya.
“Petani senang dan gembira dan tak lupa mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan ini, semoga besar manfaatnya, kembali diungkapkan, apalagi saat ini menjelang musim tanam tembakau dan para petani sudah mulai menggarap lahannya masing-masing,” ungkap Kurdi, Sekretaris Kelompok Tani “Sri Pucung Bringin” Dusun Bringin.
Sebelum penyaluran bantuan pupuk petani tembakau, Poktan “Sri Pucung Bringin” bersama anggota kelompok telah melaksanakan musyawarah terkait teknis penyalurannya. Kurdi mengakui, bahwa bantuan pupuk itu diberikan kepada petani secara gratis.
Adanya kabar bahwa bantuan tersebut itu para petani penerima bantuan pupuk tersebut diminta sejumlah uang penebusan, yakni per zak dengan netto 50 kg dengan biaya penebusan sebesar Rp. 50 ribu, tergantung luas sawah milik petani, jika lebih dari 1 zak, maka perkilonya petani harus menebus Rp. 10 ribu.
“Kami menegaskan bersama-sama dengan ke 59 orang petani sebagai pihak penerima bantuan pupuk, bahwa kabar tersebut adalah Hoax (kabar bohong). Itu tidak benar dan mengada ada, hal ini menurut Kurdi, bisa merugikan nama baik kelompok tani serta anggota maupun pihak pemerintah desa Sidodowo serta masyarakat, tentang citra desa Sidodowo,” tegasnya.
Dikatakan,” Kami mengklarifikasi, yang ada uang sumbangan kas yang telah diberikan melalui pengurus Poktan, dan bukan merupakan biaya penebusan. Tetapi, atas inisiasi secara sekarela dari pihak manapun dan besaran jumlah uangnya bervariasi dari para petani atau anggota Poktan sendiri, ditegaskan Kurdi, uang tersebut untuk mengisi penambahan kas Poktan “Sri Pucung Bringin” desa Sidodowo.,” ucapnya.
“Kurdi meminta, kepada para pihak yang telah memberikan kabar bohong tersebut agar segera meluruskan dengan memuat hak jawab yang telah diberikan, kepada masyarakat umum untuk mengembalikan citra nama baik desa kami,” pungkasnya.
Dikesempatan yang lain, “Bantuan pupuk yang diberikan, disampaikan, berupa pupuk NPK. Saat penyaluran berdasarkan musyawarah, ada yang dapat 60 kg dari jumlah anggota 36 orang, yang anggotanya 23 orang mendapat 80 kg.
“Dengan demikian, bantuan pupuk ini diharapkan dapat membantu petani dalam meningkatkan produksivitas tembakau yang nantinya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
“Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap sektor pertanian tembakau di Lamongan khususnya di Desa Sidodowo,” tutur Parman, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Modo.
Reporter: Arif Mustofa
Editor : Budi Santoso