Nurlailatis Syarifah (30) Warga Dusun Sereng, Desa Kemiri, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan Peserta BPJS Kesehatan pengguna Aplikasi Mobile JKN (Foto: ist)
PASURUAN, BIDIKNASIONAL.com – Seiring berjalan nya waktu, manfaat Aplikasi Mobile Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) semakin banyak dirasakan oleh peserta BPJS Kesehatan diberbagai wilayah di Indonesia.
Bagaimana teknologi dapat mempermudah akses dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Aplikasi Mobile JKN ini menjadi salah satu sarana yang membantu peserta BPJS Kesehatan dalam mendapatkan layanan kesehatan yang dibutuhkan dengan lebih praktis dan efisien.
Dikatakan Nurlailatis Syarifah, perempuan berusia 30 tahun, Warga Dusun Sereng, Desa Kemiri, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan saat di Rumah Sakit (RS) Sahabat Sukorejo Pandaan Pasuruan.
Menurutnya, bahwa Aplikasi Mobile JKN menawarkan beragam fitur layanan yang berguna bagi peserta BPJS Kesehatan. Di dalamnya terdapat informasi tentang Program Jaminan Kesehatan Nasional, Kartu Indonesia Sehat (KIS) Digital, pendaftaran layanan (antrean online), perubahan data peserta dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), konsultasi dokter, pengaduan layanan JKN, dan masih banyak fitur lainnya.
Terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID), wanita yang lekat disapa Syarifa ini mengaku mulai menjadi peserta BPJS Kesehatan sejak tahun 2022. Perkenalan dengan BPJS Kesehatan sekaligus kenal dengan Aplikasi Mobile JKN.
Syarifah menceritakan, pengalaman sebelumnya saat mengalami keguguran dan telah memeriksakan kesehatannya ke RS Sahabat Sukorejo ia belum menjadi peserta BPJS Kesehatan. Pembayaran pasien berstatus umum langsung membayar biaya pengobatan ke kasir rumah sakit.
Setelah dari kisah keguguran itu kata Syarifah, wanita dengan hobi membaca novel ini mendapat undangan dari perangkat desa untuk datang menghadiri acara sosialisasi JKN di balai desa.
“ Setali tiga uang, kenal BPJS Kesehatan langsung dikenalkan juga dengan Aplikasi Mobile JKN oleh perangkat desa di acara sosialisasi JKN saat itu. Silahkan ibu pakai aplikasi ini Mobile JKN,” ujar Syarifah menirukan arahan perangkat desa.
Pilihan pertama Aplikasi Mobile JKN serta kebetulan pada waktu berbarengan Hamil lagi, Syarifah menuturkan, menggunakan Aplikasi Mobile JKN, berobat ke Fasilitas Kesehatan (Faskes) BPJS Kesehatan menjadi lebih mudah dan nyaman.
“ Saya cukup memilih antrean online yang merupakan salah satu fitur layanan Aplikasi Mobile JKN, maka saya tidak perlu menunggu berlama-lama di faskes,” ujar Syarifah.
“ Kehadiran kami di RS Sahabat sekarang ini juga berkat antrean seminggu yang lalu paska operasi persalinan caesar di RS Sahabat, Antrian kontrol nya melalui aplikasi Mobilr JKN juga,” imbuh Syarifah.
Lebih lanjut Syarifah mengatakan, cara pilih menu antrean online Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan sangat mudah.
“ Buka aplikasi Mobile JKN. Login menggunakan nomor kartu BPJS Kesehatan atau NIK KTP dan password. Pilih menu Pendaftaran Pelayanan. Pilih Faskes Rujukan Tingkat Lanjutan. Pilih tanggal kunjungan dan dokter Klik Daftar Pelayanan, isi keluhan dan muncul nomor antrean BPJS Kesehatan,” terang Syarifah.
Menurutnya, manfaat antrean online pun cukup beragam antaralain mendapatkan kepastian mendapatkan antrean, bisa memilih dokter, tidak perlu datang terlalu awal dan bisa mengatur waktu kedatangan.
Dipenghujung paparan nya, Syarifah menjelaskan, persalinan melalui operasi caesar anak keduanya di RS Sahabat Sukorejo perlu waktu rawat inap tiga hari dua malam.
“ Meskipun saya berstatus pasien JKN, saya tetap dilayani sama dan tidak dibedakan. Pasien yang lain dikasih makan, saya juga dikasih makan, mereka dikasih obat, saya juga dikasih obat. Hanya beli materai 1 Sepuluh ribu saja,” tegas Syarifah.
Syarifa mengungkapkan, berobat di RS Sahabat menjadi pilihan tersendiri, karena paramedisnya familiar.” Terimakasih BPJS Kesehatan telah sangat membantu. Dulu waktu belum kenal BPJS Kesehatan, saya menabung untuk persiapan melahirkan. Karena sekarang sudah kenal BPJS Kesehatan, tabungan bisa kami gunakan untuk keperluan keluarga yang lain,” pungkasnya.
Laporan: Red
Editor: Budi Santoso