MAGETAN, BIDIKNASIONAL.com – Dicatut namanya dan nomor telepon miliknya dituliskan dalam buku tamu, Ashar Wartawan Kantor Berita Mingguan Investigasi BIDIK NASIONAL & BIDIKNASIONAL.com mengaku kecewa atas kejadian tersebut.
Wartawan senior di Kota Kaki Gunung ini mengaku akan melangkah ke jalur hukum apabila para pelaku tidak segera meminta maaf atau menyelesaikan masalah ini.
“Yang jelas saya tidak terima, kok tiba-tiba ada nama dan nomor smartphone saya. Padahal saya tidak kesana dan permasalahan seperti ini akan saya konfirmasi dan kemungkinan akan saya laporkan juga,” tegas Ashar.
Diungkapkan, pada hari Selasa 23 Juli 2024 di Kabupaten Ngawi, dirinya mengaku dihubungi oleh tiga Wartawan dari berbagai media, mengklarifikasi atas nama dan nomer telepon miliknya yang tertulis dan tertera di buku tamu di MTsN 4 Kawedanan Magetan.
“Saya jawab, sudah 2 Tahun tidak ke Madrasah apalagi ke kepala madrasahnya dan pada akhirnya berita muncul di dua media online dengan pernyataan saya tersebut,” cetus Ashar.
Informasi diterima Ashar bahwa para oknum yang datang ke MTsN lain nya dengan mengisi buku tamu hanya 1 orang bernama Achmad dan di buku tamu Kepala Madrasah, 2 orang, salah satu nya juga bernama Achmad sesuai dengan nama di buku tamu MTsN 4 Kawedanan Magetan.
Digali keterangan dari salah satu Satpam di MTsN tersebut, “mereka datang 5 orang yang turun 3 orang dan masuk ke ruang pelayanan 2 orang dan setelah klarifikasi Kepala Madrasah (Kamad) bahwa mereka biasa-biasa saja,” kata Satpam.
Hasil penelusuran ditemukan, foto ke 4 orang tersebut bukan di kantor MTsN 4 namun Giana sebagai Kepala Madrasah (Kamad) saat dihubungi lewat komunikasi WhatsApp mengirimkan foto dan jawaban, membenarkan ke 4 orang ini yang menemuinya di kantornya.
Pria yang menjabat sebagai Kepala Biro di Kabupaten Magetan ini menyampaikan kepada salah satu orang dari ke empat orang itu (kebetulan pernah kenal), untuk segera mengklarifikasi siapa yang menulis nama & nomer handphone miliknya dan nama salah satu pemborong. “Sebelum saya laporkan ke Polres Magetan,” tandas Ashar.
Diketahui sebelumnya, Giana, Kepala MTsN 4 Kawedanan Magetan menyatakan bahwa pada hari Rabu 24 Juli 2024 (malam), beberapa orang mendatangi rumahnya.
“Ke 4 orang itu, sebelumnya datang ke MAN Takeran Magetan karena tidak membawa hasil lalu ke MTsN 4 dengan marah-marah,” ucapnya.
Masih menurut Giana, ke 4 orang tersebut meminta uang seharga Laptop dan ujung-ujungnya diberikan sejumlah uang sebesar Rp.500 ribu, namun mereka tolak.
“Lalu kembali meminta sejumlah uang Rp. 1 juta kemudian diberikan. Oh iya, ke 4 orang tersebut datang dengan membawa mobil dan mengaku sebagai Lembaga Pengawas,” ujar Giana.
Di akhir Giana mengatakan, “mereka datang lagi ke rumah dengan alasan tidak terima atas munculnya pemberitaan, akhirnya mengancam dengan mengatakan ketemu di Pengadilan dan di jawab ok dan silahkan,” terangnya.
Laporan: Red
Editor: Budi Santoso