JATIMSURABAYA

Bersama DLH Surabaya dan Mahasiswa PPG Unesa, Spensixteen Gelar Sosialisasi Bahaya Limbah Kertas

SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Limbah kertas menjadi salah satu penyebab utama pencemaran lingkungan. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia saat ini menghasilkan lebih dari 200 juta ton kertas bekas setiap tahunnya.

SMP Negeri 16 Surabaya termasuk salah satu sekolah yang paling banyak menghasilkan kertas bekas di luar kantor. Kondisi ini secara tidak langsung dapat menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Dampak negatif dari limbah kertas terhadap sekolah tidak hanya mencemari lingkungan tetapi juga mempengaruhi proses belajar siswa. Penumpukan limbah kertas dapat mencemari lingkungan dan menimbulkan berbagai penyakit. Selain itu, tumpukan kertas bekas yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk dan mengurangi estetika lingkungan kelas, bahkan seluruh sekolah.

“Kertas bekas yang dihasilkan sekolah perlu segera ditangani. Limbah kertas tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada kesehatan dan pembelajaran siswa. Kegiatan ini sangat penting untuk menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan,” kata Kepala SMP Negeri 16 Surabaya, Ibu Dra. Fadjarijah Nurulita, M.Pd., dalam sambutannya.

Menyikapi masalah ini, Mahasiswa Kelompok 2 PPG PPKn Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2024 Universitas Negeri Surabaya mengadakan kegiatan Sosialisasi Lingkungan Hidup dan Praktik Kreasi Limbah Kertas di SMP Negeri 16 Surabaya. Kegiatan ini merupakan bagian dari proyek kepemimpinan mahasiswa PPG yang berbasis pada lingkungan hidup, mengingat sekolah tersebut adalah sekolah Adiwiyata atau berbudaya lingkungan.

“Proyek kepemimpinan ini melalui kegiatan sosialisasi dan praktik kreasi bertujuan menanamkan kesadaran pada siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup dan memanfaatkan limbah kertas bekas yang banyak ditemukan di lingkungan sekolah,” ujar Ketua Pelaksana Kegiatan Sosialisasi dan Praktik Kreasi Limbah Kertas oleh Mahasiswa PPG PPKn Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2024 Universitas Negeri Surabaya, Pandu Rudy Widyatama, S.Pd.

 

Dalam kegiatan ini, siswa diajarkan cara membuat peta wilayah Indonesia dari bubur kertas yang diolah dari limbah kertas bekas. Kerajinan ini kemudian digunakan sebagai media edukasi PPKn dengan harapan dapat menunjang proses pembelajaran agar siswa lebih memahami wawasan Nusantara. “Melalui pembuatan kerajinan dari limbah kertas ini, siswa tidak hanya belajar tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup, tetapi juga mempelajari PPKn dengan cara yang kreatif dan menyenangkan,” kata Pandu Rudy Widyatama, S.Pd.

Kegiatan sosialisasi lingkungan hidup dan praktik kreasi limbah kertas ini memberikan banyak manfaat, seperti: 1) Meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup, mengembangkan kreativitas, dan mempelajari PPKn dengan cara yang lebih menyenangkan; 2) Mendukung program Adiwiyata mandiri dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih bersih dan sehat; serta 3) Mengurangi jumlah limbah kertas bekas di lingkungan sekolah dan dampak negatifnya terhadap lingkungan sekitar.

Para siswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini, menghasilkan media edukasi PPKn berupa peta wilayah Indonesia yang menarik. “Saya sangat senang dan tidak menyangka akan mengikuti kegiatan ini. Saya belajar tentang cara menjaga lingkungan hidup dan memanfaatkan limbah kertas menjadi sesuatu yang lebih berguna,” ujar Naila Putri Divia, seorang siswi kelas 9D yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.

Pihak Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya mendukung penuh kegiatan ini dan menganggapnya sangat penting untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di sekolah. 

“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menanamkan kesadaran pada generasi muda, terutama siswa, tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup. Mengingat banyaknya limbah yang perlu diolah bersama agar tidak menumpuk di masa depan, saya berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan untuk meminimalisir limbah kertas bekas sekaligus mewujudkan sekolah Adiwiyata mandiri,” ujar Ibu Sayuti saat menyampaikan materi tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup.

Sosialisasi lingkungan hidup dan praktik kreasi limbah kertas ini menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah limbah kertas yang sering ditemukan di sekolah. Kegiatan ini memberikan banyak manfaat bagi siswa, guru, sekolah, dan lingkungan sekitar dalam menangani permasalahan lingkungan, terutama limbah kertas bekas. Diharapkan kegiatan sosialisasi dan praktik ini dapat terus dilaksanakan dan ditingkatkan untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang lebih bersih, sehat, nyaman, dan berkelanjutan.

Sumber: Klikmu.co

Laporan: Red

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button