BANJARJABAR

DBH CHT KOTA BANJAR NO CASH FLOW?

Sutriat, Kepala Dinas Keuangan BPKPD Kota Banjar (Foto: Asep Sujana BN.com)

BANJAR, BIDIKNASIONAL.com – Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) kota Banjar Tahun anggaran 2024 pada edisi pemberitaan kedua ini adalah hasil wawancara dengan Kepala Dinas Keuangan BPKPD kota Banjar, Sutriat pada hari Jum’at 2-8/2024 di kantornya.

Menurut Sutriat, mengenai anggaran DBH CHT sebelumnya dirinya mengaku tidak tahu bahwa DBH CHT sudah turun. “Waktu itu  belum ngecek ke bawah ke bagian PERBEN,” ujarnya.

Setelah itu kata dia, baru mengetahui bahwa DBH CHT sudah masuk 3,6 M dan itu tidak sekaligus tapi triwulan termasuk Dana Bagi Hasil lain.

“Sama ada jadwalnya mengikuti penerimaan negara sekarang sudah ada 3,6 M dari 7.2 M jadi sudah setengahnya dengan rincian 20 persen bulan Maret dan bulan Juni 30 persen,” imbuhnya.

Baca Juga: https://bidiknasional.com/2024/08/01/dana-bagi-hasil-cukai-tembakau-rp-72-m-kota-banjar-tidak-jelas/

Diketahui sebelumnya, Rabu (31-7 /2024),  Kabag Ekonomi Setda Kota Banjar, Tatang mengatakan bahwa DBH CHT itu masih belum ada fisiknya tapi angkanya sudah muncul.

“Aneh, selang beberapa hari saja masalah Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau berubah, mungkin disinyalir kurangnya koordinasi antara bidang keuangan dengan dinas Kabag ekonomi dan para OPD,” ucapnya.

Saat dikonfirmasi waktu itu, Tatang mengatakan hal yang sama belum bisa menjalankan kegiatan nya karena belum turunnya anggaran. “Jadi belum ada kegiatan,” ungkapnya.

Menanggapi hal itu, sumber bidiknasional.com (bn.com) menyampaikan, “kenapa ini semua mesti terjadi diskomunikasi antara Setda dan dinas keuangan. Padahal mutlak DBH CHT publik harus mengetahui, dan OPD terutama Dinsos untuk Bantuan Langsung Tunai kepada masyarakat kecil sangatlah di tunggu – tunggu,” tegas sumber itu.

Sumber bn.com menambahkan, Cash flow merupakan salah satu konsep yang sangat penting dalam dunia keuangan. Secara sederhana, cash flow adalah aliran masuk dan keluar uang yang terjadi dalam suatu perusahaan atau individu dalam periode tertentu.

“Artinya No Cash Flow dong, padahal cash flow menjadi indikator utama untuk menilai kesehatan keuangan suatu entitas,” pungkas sumber.

Laporan: ASEP SUJANA

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button