JATIMJOMBANG

M.Rony Kadisperta Jombang: Petani Lebih Bijak Kelola Hasil Panen Gabah

● Direktur Perlindungan Tanaman Pangan:  Jombang Mumpuni Hasil Pertaniannya

JOMBANG, BIDIKNASIONAL.com – Musim penghujan telah menjadi harapan bagi petani. Curah hujan yang cukup memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan tanaman padi. Hal ini telah membuahkan hasil dengan tanaman padi yang tumbuh subur, menandakan potensi hasil panen yang melimpah.

Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang melalui Moh. Rony selaku Kepala Dinas Pertanian Jombang mengatakan, Petani agar lebih bijak untuk mengelola hasil panen gabah. Hal ini disampaikan saat gelaran panen raya di Desa Sukorejo, Kecamatan Perak, Jombang Selasa (7/8/2024).

Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Jombang, Moh. Rony, juga menjelaskan, Kabupaten Jombang memiliki 77.000 petani dengan 90 persen penanam padi.

Untuk diketahui, bahwa Kabupaten Jombang punya potensi besar dalam bidang pertanian, khususnya untuk tanaman padi. “Untuk itu, kami mengajak para petani untuk bersyukur karena banyak keuntungan dan kemudahan yang hadir dalam musim tanam, ke II tahun 2024 ini. Kita harus syukuri ini, panen kita baik harganya juga masih di angka Rp 6.500 dengan hama yang cenderung minim khususnya di Sukorejo ini,” ungkap Moh. Rony.

” Dari data menunjukkan dari 77.000 petani, hanya 49 persen diantaranya yang mau pulang dengan membawa gabahnya, “51 Persen memilih langsung menjual gabahnya, istilahnya dilipat jadi uang, padahal ini sebenarnya juga mengkhawatirkan. Maka dari itu mari lebih bijak untuk mengolah dan mengelola hasil panen. Petani tetap harus mau dan bersedia untuk menyisihkan hasil panen mereka,” sambung M.Rony.

Bagaimana petani agar bisa menjaga dan menyisakan padi hasil panen, pihaknya berharap kondisi pangan yang disebutnya sedang tidak baik-baik saja itu tidak berdampak langsung kepada petani yang notabene-nya produsen utama bahan pangan.

“Petani tidak boleh kesusahan beras, karena itu utamakan dulu untuk makan karena akan mengkhawatirkan kalau petani harus terdampak kelangkaan beras,” ujarnya lagi.

Selain itu Kepala Dinas Pertanian Jombang M. Rony juga mengapresiasi kerja keras para petani yang terus mau memproduksi padi untuk rakyat Indonesia, “Panjenengan semua ini pekerja keras, dan jasanya sangat besar untuk ketahanan pangan masyarakat,” pungkasnya.

Disampaikan oleh Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Direktorat Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian Pertanian RI Rahmad yang ikut hadir dalam acara tersebut, sangat mengapresiasi kegiatan panen raya itu, “Alhamdulillah, Jombang ini benar-benar mumpuni hasil pertaniannya, air juga lancar sehingga produksi bisa sangat maksimal,” tuturnya.

Dirinya berharap agar terus memanfaatkan keunggulan lokasi dan air itu untuk terus berproduksi.

Menurutnya, cara terbaik mensyukuri lahan dengan potensi yang baik seperti ini, adalah dengan lanjut menanam kembali dan tak membiarkan lahan terlalu lama menganggur.
Perlu diketahui, padi merupakan komoditi penting bagi masyarakat setempat, karena hasil panen padi akan menjadi sumber utama beras, makanan pokok bagi warga. Dengan demikian, kesuksesan penanaman padi menjadi krusial bagi kesejahteraan masyarakat petani. Waktu yang diperlukan untuk panen padi bervariasi tergantung pada jenis padi,iklim dan teknik penanaman yang digunakan.

Secara umum, padi membutuhkan waktu sekitar 100-150 hari untuk mencapai kematangan panen setelah masa tanam. Namun, ada beberapa varietas padi yang bisa panen lebih cepat, sekitar 90-120 hari , sementara waktu lebih lama, hingga 150-180 hari.

Laporan: Tok

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button