Miris!! Rumah Reyot Hampir Roboh Tukang Ojek di Purwakarta Luput Perhatian Pemerintah
Kondisi rumah Nanang Hermawan di Kampung Cisalada RT 002/001 Desa Tegal Datar, Kecamatan Maniis Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (Foto: Endin BN.com)
PURWAKARTA, BIDIKNASIONAL.com -Rumah warga di Kampung Cisalada RT 002/001 Desa Tegal Datar, Kecamatan Maniis Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat ditempati sepasang suami isteri, Nanang Hermawan 49 tahun dan isterinya bernama Ibah 45 tahun.
Kondisi rumah seluas 6×7 meter itu, sangat memprihatinkan. Rumah terbuat dari kayu sudah miring bahkan nyaris roboh. Bangunan dengan dinding papan sebagian penutup bilik dari bambu dan tiangnya sudah lapuk, dimakan usia bahkan tidak terlihat seperti rumah justru seperti gubug di kebun.
Nanang Hermawan adalah seorang ayah dari ke 5 anaknya pekerjaan sehari-hari menggunakan motor tua menjadi tukang ojek. Pendapatannya tak menentu, bahkan hanya seadanya untuk memenuhi buat kebutuhan hidup sehari-hari.
“Dapatnya paling besar biasa Rp.30 ribu, kadang-kadang biasa ikut kawan, kerja apa saja yang penting ada penghasilan buat mencukupi hidup bersama keluarga, itupun hasilnya tidak jauh dari Rp.30 – 40 ribu rupiah, kadang-kadang cukup untuk lauk pauk saja,” ucap Nanang.
Dirinya menambahkan, penghasilannya bisa dicukup-cukupkan. dengan keadaan tersebut ia selalu bersyukur bisa sehat dan atas penghasilan berapapun yang didapat.
Nanang menjelaskan, dengan penghasilan seadanya, dirinya tidak mampu untuk memperbaiki tempat tinggalnya.” Itupun Rumah numpang berdiri di atas tanah milik PLN, kami belum bisa beli tanah sendiri penghasilannya hanya cukup untuk makan dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja,” cetusnya.
Saat dikomfirmasi awak media, Rabu (14/8/2024), Nanang sangat mendambakan rumah yang lebih layak untuk ditempati. Nanang terpaksa tetap tinggal di rumah ini karena merupakan satu-satunya tempat tinggal yang dimilikinya.
Untuk itu, Nanang berharap mendapat bantuan program Rutilahu (Rumah Tingal Layak Huni) dari pemerintah setempat.
“Program rultilahu tersebut ada di wilayah desanya tetapi kami tidak dapat bantuan dari anggaran tersebut. Mungkin belum ada rejekinya, kami selalu berdoa dan mengharapkan adanya bantuan sosial dari siapapun, dengan ucapan dan kata-kata ini kami merasa bener bener tidak mampu,” pungkasnya.
Laporan: Endin
Editor: Budi Santoso