Tiono Hadisurjo (55), warga Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya (Foto: ist)
SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan telah memberikan manfaat signifikan bagi seluruh masyarakat Indonesia, khusunya bagi penderita penyakit katastropik. Penyakit katastropik merupakan penyakit yang mengancam nyawa dan memerlukan biaya pengobatan yang besar karena membutuhkan perawatan jangka panjang. Salah satu warga yang merasakan manfaat program ini adalah Tiono Hadisurjo (55), warga Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya, yang saat ini tengah menjalani perawatan diabetes dan penyakit jantung melalui layanan JKN.
“Tepatnya di tahun 2019 kondisi saya sempat melemah, merasa lemas, dan suatu malam saya mengalami pusing hebat hingga sulit membuka mata. Saya segera dilarikan ke RS William Booth Surabaya oleh istri saya untuk menjalani rawat inap. Setelah diperiksa, saya divonis menderita diabetes dan sejak saat itu harus rutin menggunakan insulin,” tutur Tiono di Surabaya, Selasa (20/08).
Namun sejak divonis dokter bahwa ia terkena diabetes dan harus rutin melakukan pemeriksaan gula darah, Tiono mengaku tenang karena sudah lama terdaftar menjadi peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) kelas dua. Sebagaimana diketahui, diabetes merupakan salah satu penyakit yang membutuhkan perawatan dan pengeluaran biaya yang cukup besar. Terutama bagi penderita yang membutuhkan penggunaan insulin sebagai bagian dari pengelolaan kondisi kesehatannya.
“Seiring bertambahnya hari saraf kaki saya semakin melemah, kata dokter ini merupakan dampak dari diabetes yang saya derita. Sampai saat ini saya juga melakukan pengobatan rutin ke Poli Saraf,” tambahnya.
Tiono mengatakan, sejak penyakit pertama diabetes yang dideritanya, ia selalu mengandalkan Program JKN. Mulai dari pemeriksaan sampai pengobatan insulin, ia tidak pernah mengeluarkan biaya sepeser pun. Disaat ia membutuhkan pengobatan mendesak dan rutin, ia merasa sangat terbantu dengan adanya Program JKN.
“Selain menjalani rawat jalan diabetes, di tahun 2020 saya mengalami serangan jantung dan harus menjalani operasi pemasangan ring di RS Siloam Surabaya. Beruntung saya menjadi peserta Program JKN yang luar biasa ini, sehingga saya bisa langsung menjalani operasi pemasangan ring, sampai dengan saat ini sudah ada lima ring yang sudah terpasang. Tanpa BPJS Kesehatan mungkin saya harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, bahkan bisa jadi aset saya ikut terjual,” jelas Tiono.
Tiono menambahkan, sejak saat itu ia rutin konsumsi obat jantung agar kesehatannya tetap stabil. Ia juga menceritakan kemudahan kontrol dan pengambilan obat jantung melalui Program Rujuk Balik (PRB). Tiono mengungkapkan bahwa selama ia berobat dengan menggunakan layanan JKN, ia selalu dilayani dengan sangat baik dan tidak ada diskriminasi antara pasien JKN dengan pasien umum lainnya.
“Saya sangat bangga menjadi peserta JKN, mengingat semakin bertambah penyakit yang saya alami, namun pelayanan yang diberikan semuanya tetap bagus. Dari awal pemeriksaan, menjalani operasi hingga rawat jalan terasa sangat memuaskan, entah dengan apalagi selain ucapan terima kasih yang mendalam kepada BPJS Kesehatan dan peserta JKN lain yang dengan ketulusan hatinya membantu sesama yang membutuhkan pelayanan kesehatan,” ujar Tiono.
Tiono pun berharap agar Program JKN tetap ada dan BPJS Kesehatan pun terus berinovasi kedepannya, karena kehadiran program ini sangat membantu masyarakat termasuk dirinya. Ia juga sudah memastikan bahwa layanan Program JKN di faskes sangat baik sekali. Ia pun bertekad untuk rutin dan tepat waktu membayar iuran agar Program JKN tetap berjalan dengan baik.
“Dari pengalaman mengobati berbagai penyakit saya, sekarang saya sudah paham betul manfaat dari Program JKN. Jadi saya akan memastikan diri saya dan lingkungan sekitar agar tetap rutin dan tepat waktu membayar iuran, karena itulah bentuk kontribusi yang bisa saya berikan dan sebagai wujud rasa syukur menjadi peserta JKN,” pungkas Tiono.
Laporan: rn/ws/red
Editor: Budi Santoso