JABARSUBANG

WARGA DESA RANCAHILIR AUDENSI DENGAN PT HK (HUTAMA KARYA)

Dari kiri ke kanan: Kepala Desa Rancahilir, Kanit Lantas Polsek Pamanukan, Daja pihak PT HK.dan Kanit Intel Polsek Pamanukan (Foto: M.Tohir BN Subang)

SUBANG, BIDIKNASIONAL.com – Adanya pekerjaan Proyek Jalan Tol Akses ke Pelabuhan Patimba di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat yang menghubungkan Jalan Pantura dengan Jalan Tol Cikopo – Palimanan (Cipali) km 89+000 yang menuju ke pelabuhan Patimban menjadi keresahan warga desa rancahilir Kec. Pamanukan, Kab. Subang Jawa barat.

Pasalnya, keluar masuknya mobil Dump truck ukuran kecil sering menganggu ketenangan warga saat mengendarai kendaraan roda dua dan empat, serta jalan aset desa yang di lalui menjadi rusak dan mengepul akibat adanya bekas berceceran tanah muatan milik proyek PT.HK (Hutama Karya) yang lokasinya tidak jauh dari kantor desa Rancahilir.

Dengan adanya kejadian tersebut warga desa Rancahilir berbondong-bondong datang kedesa untuk meminta pertanggung jawaban dan ber audensi dengan pelaksana proyek jalan tol akses ke pelabuhan Patimban yaitu ke PT.HK (Hutama Karya).

Tujuan dari Audensi tersebut salah satu perwakilan warga desa Rancahilir sebut saja Asep apipudin, meminta kepada PT.HK, untuk memperbaiki lingkunganya dan meminta agar tidak ada lagi polusi udara yang menganggu lingkungan serta memohon dan berharap adanya kompensasi dari PT,HK selaku pelaksana proyek tol akses jalan pelabuhan Patimban.

Daja selaku perwakilan dari PT.HK.(Hutama Karya) saat dikonfirmasi bidiknasional.com mengatakan, “saya akan melaporkan data-datanya dulu keluhan dari warga dan menyampaikan kompensasi warga nanti,” ujarnya singkat.

Di tempat terpisah di hari sama, sumber bidiknasional.com yang mengaku sebagai warga desa Rancahilir mengungkapkan, keluhan warga bukan sekali ini saja, audensi ini diadakan setelah adanya aksi warga di lokasi proyek pengerukan jalan tol, akibat pekerjaan tersebut tanah disposal tersebut di angkut oleh mobil Dump truck dan tanahnya berceceran sehingga dapat terjadi polusi udara di karenakan sekarang lagi musim kemarau,walaupun sudah ada upaya penyiraman air di lokasi lintas jalan kendaraan proyek tersebut,namun itu belum maksimal,” ucapnya.

Laporan: M.Tohir/tim

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button