MATARAMNTB

Launching Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu, RSUD Ruslan Kota Mataram Siapkan Simulasi CPR

MATARAM, BIDIKNASIONAL.com – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia launching sistem penanggulangan gawat darurat terpadu melalui NCC, PCC dan PSC 119 dan peluncuran pedoman sistem penanggulangan gawat darurat terpadu bertempat di Hotel Lombok Raya, Selasa 1/10/2024.

Pada acara launching tersebut, Direktur RS Ruslan, dr. Hj.NK.Eka Nurhayati., Sp. OG., Subsp., FER., M.Kes., M.Sc bersama-sama dengan Wakil Direktur Pelayanan dr.H.Tris Cahyoso., MARS menyaksikan prosesi launching Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu melalui NCC, PCC dan PSC 119 serta peluncuran pedoman sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.

Disamping itu juga RS Ruslan membuka booth dengan memberikan pameran layanan inovasi seperti inovasi Permaisuri Dancing, Pendekar Serasi, Raja Harum serta simulasi BHD dari tim PSC 119 MEMS RS Ruslan.

Direktur RSUD Ruslan Kota Mataram dr.Hj.Eka Nurhayati,Sp.OG mengatakan bahwa tim dari RSUD Ruslan Kota Mataram menyiapkan simulasi CPR atau bantuan hidup dasar serta sosialisasi semua inovasi rumah sakit yang dibutuhkan masyarakat.

“Booth kami menyediakan simulasi CPR dan sosialisasi inovasi yang kami miliki seperti Permaisuri Dancing (persalinan aman bayi sehat ibu berseri melalui ANC rutin USG) untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta prevalensi stunting, Pendekar Serasi (penanganan dini, emergency, kuratif, rehabilitasi stroke terintegrasi) untuk mengurangi kematian, kecacatan akibat stroke dan Raja Harum (respon cepat serangan jantung untuk harapan hidup meningkat) untuk mengurangi kematian, kecacatan akibat serangan jantung,” Ungkapnya.

Dr. Eka juga mengatakan bahwa dengan adanya inovasi-inovasi tersebut pasien dapat lebih cepat ditangani, aktivitas dapat dilakukan sejak pre-hospital sehingga dapat mencegah kematian dan kecacatan pada pasien.

Sementara itu Wakil Menteri Kesehatan RI. Dante Saksono Harbuwono menyampaikan bahwa sangat penting memperkuat kolaborasi dalam penanganan kegawatdaruratan terutama di pra fasilitas kesehatan, karena sejak Januari hingga Agustus 2024 terdapat 16.760 kasus trauma dan 23.244 kasus non trauma di Indonesia

“Hal ini mencakup penyediaan co-senter darurat, sistem komunikasi, tim medis responsif, ambulan, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan kapasitas tim,” Ungkapnya

Ia mengatakan bahwa PSC sendiri dibentuk untuk mempercepat penanganan kegawatdaruratan medis yang saat ini sudah tersedia 367 di Indonesia, 89 sudah terintegrasi dan 278 dalam proses integrasi.

“Hal tersebut disebabkan karena belum tersedia nya standar layanan SDM Infrastructure serta sistem pelaporan yang memadai sebagai pedoman opsional PSC.” Pungkasnya

Laporan: Aini

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button