Kepala UPPKB Watu Dodol BPTD Kelas II Wilayah Jatim Tegaskan Netralitas ASN di Pilkada 2024
Oni Suryanto, SH selaku Pengawas Satuan Pelayanan UPPKB Watu Dodol Ketapang, Banyuwangi (baju hitam tengah)/ Foto: Dj BN Banyuwangi
BANYUWANGI, BIDIKNASIONAL.com – Kantor Satuan Pelayanan UPPKB Watu Dodol Ketapang, Banyuwangi, BPTD kelas II Wilayah Jawa Timur, Kementerian Perhubungan, tetap fokus dan siap melaksanakan tugas pokok dalam mengawasi dan melayani pengemudi sopir angkutan barang yang melintas di depan jembatan Timbang, dan yang menyeberang dari pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi menuju pelabuhan ASDP Gilimanuk, Bali.
“Kami berharap semua pengemudi untuk mematuhi Aturan lalu-lintas, yang mana ini faktor utama kelancaran lalu-lintas antarmoda dari suatu tempat sampai ke tujuan, dan kami selama ini bersama teman-teman dilapangan, untuk transporter terutama pengemudi, sopir sebagai binaan saudara kita, dan kami selalu tegur sapa, salam, saling mengingatkan, dan petugas di Timbang sebagai saudara, momen yang baik bisa bertemu dengan pengemudi, mungkin ada keluhan bisa di sampaikan kepada petugas di Timbang Watu Dodol Ketapang,” terang Oni Suryanto, SH selaku Pengawas Satuan Pelayanan UPPKB Watu Dodol Ketapang, Banyuwangi. Kamis (31/10/2024).
Lebih lanjut dikatakan, “perlu kami sampaikan, sebagai ASN (aparatur sipil negara) dan teman-teman, kami berharap jelang Pilkada ini, sangat mendukung, prioritas utama adalah ASN netralitas, dengan ada Pilkada ini, tidak ikut-ikutan dalam salah satu pihak, dan ini bisa untuk menciptakan suatu perdamaian, suatu pelanggaran dalam Pilkada, dan untuk menjelang akhir tahun mungkin kurang 1 bulan, tentunya di jembatan Timbang selalu memberikan himbauan terhadap para pengendara sopir/ transporter, jasa pengangkut, driver, selalu mengedepankan suatu keselamatan, salah satunya dari tata muatan angkutan, jadi kendaraan sendiri secara tehnis, jangan dipaksakan kalau memang kondisi cara tehnis kendaraan kurang layak jalan,” tegasnya.
“Kami berharap kesehatan dijaga, jadi untuk perjalanan jauh, khususnya 6 – 8 jam, untuk pengendara, sopir perlu istirahat, dan taati rambu-rambu lalu-lintas sebagaimana supaya tidak ada musibah yang di akibatkan kelalaian/ human eror, karena sangat penting sekali, dari salah satu yang melanggar, akibatkan lainnya terkena dampaknya, dan utamakan keselamatan saat berkendara di jalan, dan kami selalu koordinasi, terkait untuk seputaran di jalan Nasional khususnya yang melintas di depan jembatan Timbang, maupun sampai di penyeberangan pelabuhan Ketapang, agar terciptanya suatu ketertiban, kenyamanan, dan keselamatan,” pungkasnya.
Laporan: Dj
Editor: Budi Santoso