Peduli UMKM, Subandi-Mimik Dihadiahi Batik Usai Debat Terakhir
• Debat Calon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo

Subandi saat memakai batik pemberian Hesti. (Foto : ist)
SIDOARJO, BIDIKNASIONAL.com – Suasana yang menarik mewarnai acara debat calon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo yang berlangsung di Aston Hotel pada Senin (18/11). Usai debat, pasangan calon nomor urut 1, Subandi dan Mimik Idayana, menerima apresiasi khusus dari seorang pengrajin batik lokal, Hesti.
Hesti memberikan hadiah batik yang dibuatnya secara khusus untuk pasangan Subandi-Mimik sebagai bentuk dukungan terhadap komitmen mereka dalam memajukan sektor UMKM di Sidoarjo.
Pada saat debat, Subandi dan Mimik dengan tegas menyampaikan komitmennya untuk mendukung pelaku usaha, khususnya UMKM, sebagai salah satu prioritas dalam program pembangunan mereka.
Mereka berjanji untuk memberikan perhatian lebih pada ekonomi lokal, baik melalui kebijakan yang mendukung industri kecil dan menengah, maupun dengan menciptakan peluang kerja yang lebih luas bagi masyarakat Sidoarjo.
BACA JUGA : KPU GELAR DEBAT TERKHIR CABUP CAWABUP SIDOARJO
Usai debat, di tengah konferensi pers, pasangan Subandi-Mimik menerima sebuah batik khas Sidoarjo yang terinspirasi dari potensi dan kearifan lokal daerah tersebut.
Batik yang dihadiahkan oleh Hesti ini tidak hanya berisi motif yang menggambarkan kehidupan masyarakat pesisir Sidoarjo, seperti gambar sungai dan hasil laut, tetapi juga menampilkan gambar pasangan Subandi-Mimik beserta tagline “Sidoarjo Baik”.
Motif batik tersebut menggambarkan harapan dan doa untuk kemajuan serta kesejahteraan kota Sidoarjo. Hesti, sebagai pengrajin batik, berharap agar pasangan Subandi dan Mimik dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki Sidoarjo, terutama di sektor ekonomi kreatif dan UMKM.
Ia percaya bahwa dengan kepemimpinan yang tepat, Sidoarjo dapat berkembang lebih baik lagi, dengan memanfaatkan potensi lokal yang melimpah.
BACA JUGA : SIDANG KE 8 BUPATI NONAKTIF SIDOARJO GUS MUHDLOR
Menerima hadiah tersebut, Subandi tampak sangat terharu dan bangga. Ia langsung mengenakan batik tersebut dengan penuh rasa syukur.
Subandi menegaskan bahwa kepedulian terhadap UMKM, termasuk batik khas Sidoarjo, sudah menjadi komitmen bersama dirinya dan Mimik. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung UMKM, khususnya batik Sidoarjo, sebagai bagian dari budaya dan identitas lokal yang harus dilestarikan,” kata Subandi.
Dalam kesempatan tersebut, Subandi juga mengungkapkan rencana untuk mewajibkan penggunaan batik khas Sidoarjo di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan siswa sekolah.
Langkah itu diharapkan dapat memberi dampak positif bagi pelaku UMKM batik dan industri kreatif di Sidoarjo.
Sementara itu, Mimik Idayana juga menambahkan bahwa pemerintah Kabupaten Sidoarjo harus menjadi mitra yang aktif bagi pelaku UMKM. “Kami akan terus mendampingi pelaku UMKM, memberikan akses pembiayaan melalui program Kurda dengan bunga rendah, serta memfasilitasi pelatihan dan pengembangan kapasitas,” ujar Mimik.
Menurutnya, sektor UMKM adalah salah satu kunci dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Sidoarjo.
Saat debat, Subandi juga menekankan bahwa selama kepemimpinan mereka, Sidoarjo berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang sangat positif, bahkan menjadi yang tertinggi kedua di Jawa Timur.
“Kami akan melanjutkan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sidoarjo, serta memastikan sektor UMKM dan industri lokal lainnya terus berkembang,” ujarnya.
Pernyataan Subandi dan Mimik yang konsisten mendukung UMKM ini sejalan dengan visi mereka untuk menciptakan Sidoarjo yang lebih baik dan sejahtera.
Program-program yang sudah disiapkan oleh pasangan ini bertujuan untuk tidak hanya memberikan bantuan modal, tetapi juga memberikan akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk lokal Sidoarjo.
Program unggulan yang ditawarkan oleh Subandi-Mimik antara lain peningkatan kualitas SDM, kemudahan dalam perizinan usaha, serta penciptaan ekosistem bisnis yang mendukung keberlanjutan UMKM.
“Kami harus merangkul semua sektor industri, membuka ratusan ribu lapangan kerja, dan memastikan UMKM kita bisa naik kelas,” tegas Mimik Idayana.
Dengan berbagai komitmen dan program yang sudah disiapkan, pasangan Subandi dan Mimik bertekad untuk menjadikan Sidoarjo sebagai kota yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing.
Keberhasilan mereka dalam membawa Sidoarjo ke arah yang lebih baik sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor bisnis, terutama UMKM, yang merupakan tulang punggung perekonomian lokal. (Ted)