MANADO, BIDIKNASIONAL.com – Mangrove adalah Tumbuhan pantai yang tumbuh khas di sepanjang pantai tropis dan subtropis yang terlindung,yang di pengaruhi pasang surut air laut dan mampu beradaptasi di perairan payau. Tanaman Mangrove memiliki keunikan karena hanya terdapat di daerah pesisir pantai, muara sungai dan daerah dengan rentang Salinitas yang tinggi.
Secara global penyebaran Mangrove terbatas di daerah Tropis dan Subtropis. Mangrove mempunyai fungsi yang sangat besar baik sebagai penyedia jasa lingkungan maupun untuk menunjang Perekonomian masyarakat yang ada di sekitarnya. Data mengenai sebaran hutan Mangrove yang up to date banyak dibutuhkan oleh Kementerian/Lembaga, Kementerian Kehutanan membutuhkan data kondisi hutan Mangrove yang masih ada (existing Mangrove) sebagai salah satu parameter dalam penentuan lokasi rehabilitas Mangrove.
Kementerian Kelautan dan Perikanan memanfaatkan data Mangrove sebagai dataset dalam penentuan Rencana zonasi kawasan konservasi perairan.Sulawesi Utara memiliki wilayah pesisir yang kaya akan hutan Mangrove, Berbagai jenis tanaman Mangrove yang hidup di wilayah ini antara lain:Avicennia Marina, Avicennia alba, Sonneratia Alba, Rhizophora, Bruguierahainesii, Bruguiera parviflora, Ceriops tagal, Ceriopsdecandra xylocarpus granatum, Lumnitzeralittorea, Lumnitzera racemose, Acanthusilicifolius, Avicennia eucalypti folia, Scyphiphorahydrophyllacea, Avicennia officinalis.
Kegiatan pemetaan Mangrove di Provinsi Sulawesi Utara yang di laksanakan oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai( BPDAS) Tondano bekerja sama dengan instansi terkait lainnya.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam penyediaan data spesial Mangrove yang bermanfaat untuk kegiatan perencanaan, pemantauan dan evaluasi ekosistem Mangrove di wilayah ini.
Kepala BPDAS Tondano,Bambang Hendro Joewono, S.Hut,M,Sc. menyampaikan, hasil interpretasi eksisting Mangrove berdasarkan pengecekan lapangan luas Mangrove di Provinsi Sulawesi utara mencapai 11.985 ha. yang terdiri atas 3 kelas kerapatan yaitu: Mangrove lebat seluas 9.000 ha, Mangrove sedang seluas 2.248 ha dan Mangrove jarang seluas 736 ha.
Sedangkan potensi habitat mangrove mencapai 1.371.454 ha. sebaran eksisting Mangrove di wilayah Sulawesi Utara, Berada di 13 Kabupaten/ kota,sedangkan 2 kota administrative lainnya yakni Kota Tomohon dan Kota Kotamobagu tidak terdapat eksisting Mangrove karena kedua kota tersebut tidak memiliki garis pantai.
Berdasarkan wilayah administrasinya, eksisting Mangrove yang paling luas terdapat di Kabupaten Minahasa Utara seluas 4.861.79 ha. Sedangkan yang paling sedikit terdapat di kota Bitung seluas 15.29 ha. Formasi hutan Mangrove terluas berada di pesisir Utara (Kecamatan wori, Kecamatan Likupang Barat dan Kecamatan Likupang Timur).
Sumber: BPDAS Tondano
Laporan: Hilda pusung
Editor: Budi Santoso