Tiga Napi Berhasil Kabur di Lapas Kelas IIB Kayuagung
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kayuagung, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel (Foto: Nurlis BN OKI)
OKI, BIDIKNASIONAL.com – 5 tahanan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel) 3 di antaranya berhasil melarikan diri 2 diantaranya gagal meloloskan diri akibat terjatuh dan mengalami cedera patah kaki dan tangan pada Minggu (21/12) dini hari.
Dikemukakan sumber media ini, peristiwa terjadi saat lima tahanan mencoba melarikan diri dengan cara membobol jendela terali dan yang lain nya melarikan diri dengan cara meloncat dari atas dak dan melompat ke belakang pagar tembok.
Namun, 2 di antaranya gagal meloloskan diri akibat terjatuh, yang menyebabkan cedera serius berupa patah kaki dan tangan.
Disampaikan sumber yang enggan disebutkan namanya itu bahwa 3 tahanan tersebut berhasil kabur dari area Lapas.
“3 tahanan yang berhasil melarikan diri yang berinisial L, T, H sementara dua lainnya mengalami cedera patah kaki dan tangan akibat terjatuh saat mencoba kabur U Dan j,” ujarnya.
Informasi yang beredar menyebutkan, kelima tahanan yang terlibat dalam upaya pelarian ini baru saja dipindahkan dari tahanan Polres OKI ke Lapas Kelas IIB Kayuagung dengan kasus kasus yang berbeda.
Informasi kaburnya para tahanan lapas ini pun dibenarkan oleh Kalapas Kelas II B Kayu Agung, Jefri Ginting melalui KPLP, Ki Agus saat dikonfirmasi awak media.
“Memang telah terjadi pelarian seperti yang disampaikan, saat ini pihak Lapas membentuk 5 tim untuk pengejaran narapidana yang kabur, dan ini sudah berkoordinasi dengan pihak TNI dan Polri untuk membantu pengejaran”, jelas Agus via WhatsApp, Sabtu (21/12) sore.
Belum diketahui secara pasti mengapa para tahanan ini bisa kabur melarikan diri, Apakah ini memang merupakan kelalaian petugas dalam penjagaan atau ada unsur kesengajaan pembiaran, hal itu masih menjadi tanda tanya.
Karena ketika disinggung mengapa hal itu bisa terjadi pihak Lapas enggan berkomentar lebih lanjut.
Laporan: Nurlis
Editor: Budi Santoso