Kongres pertama yang sukses di gelar. (Foto : ist)
MALANG, BIDIKNASIONAL.com – Kongres II Aktivis Peneleh Jang Oetama (APJO) akan segera diselenggarakan pada Februari mendatang. Kongres yang akan dilaksanakan di Kota Malang itu dilakukan untuk menyusun peta kebangkitan pendidikan dan budaya Nusantara.
Ketua Panitia Kongres II APJO, Yusril Hidayatullah mengatakan, kongres bukan hanya soal pergantian kepemimpinan, tetapi juga untuk konsolidasi ide-ide besar. Tujuan utama kongres adalah menghasilkan gagasan konstruktif untuk kemajuan bangsa.
“APJO sebagai organisasi aktivis muda memiliki peran vital dalam menciptakan gerakan yang menonjolkan semangat kebangkitan budaya Nusantara,” ucapnya, Kamis (2/1/2025).
Pendidikan menjadi salah satu isu sentral dalam Kongres II APJO nanti. Oleh karenanya, mereka akan merumuskan gagasan kongkret untuk direkomendasikan ke Menteri Pendidikan, Dasar, dan Menengah (Dikdasmen RI).
“Kongres II akan membahas isu pelestarian warisan budaya lokal serta pengembangan nilai-nilai budaya dalam kehidupan modern,”
“Kami ingin, apa yang diajukan dapat menjadi masukan yang konstruktif bagi perbaikan sistem pendidikan di Indonesia,” lanjutnya.
BACA JUGA : KINERJA POLRI SEPANJANG 2024, STABILITAS KERJA TERJAGA
Selain pendidikan, teknologi dan pengintegrasian budaya lokal ke dalam kurikulum pendidikan akan menjadi fokus pembahasan. Begitu juga pemberdayaan generasi muda, juga akan menjadi fokus utama dalam kongres.
“Kami berharap, mereka dapat menjadi agen perubahan bagi masyarakat,” pintanya.
Kongres akan menghadirkan pembicara dari kalangan akademisi, budayawan dan tokoh-tokoh inspiratif yang telah berkontribusi bagi kemajuan budaya dan pendidikan di Indonesia.
Diskusi yang digelar, diharapkan dapat membuka wawasan baru bagi peserta dan memberikan solusi bagi tantangan bangsa.
“Kongres II APJO diharapkan menjadi ajang kolaborasi antara aktivis, pemerintah dan masyarakat,” katanya.
“Kolaborasi tersebut sangat penting untuk mencapai tujuan besar kebangkitan budaya Nusantara dan perbaikan pendidikan di Indonesia,” pungkasnya. (Ted)