
SIMBOLIS: Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan menyerahkan penghargaan Bintang Tiga kepada Direktur RS Wijaya Surabaya Aditya Aridita, Kamis (30/1/2025)/ Foto: ist
SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus berfokus pada Transformasi Mutu Layanan untuk memberikan pelayanan yang mudah diakses, cepat pelayanannya, dan setara untuk setiap peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan menyampaikan bahwa Transformasi digital telah menjadi salah satu pilar utama BPJS Kesehatan dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Namun, BPJS Kesehatan menegaskan akan terus memberikan pelayanan optimal bagi peserta sebagai bentuk upaya transformasi mutu layanan di seluruh fasilitas kesehatan, baik di tingkat pertama maupun lanjutan.
“Bukan hanya konsentrasi pada pelayanan peserta namun BPJS Kesehatan menargetkan rumah sakit selaku partner kerja dalam rangkaian penganugerahan apresiasi sertifikasi transformasi digital di fasilitas kesehatan khususnya FKRTL (Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan),” ujar Edwin ketika ditemui saat melakukan kunjungan ke Rumah Sakit (RS) Wijaya Surabaya, Kamis (30/1/2025).
Edwin menjelaskan, BPJS Kesehatan memiliki banyak target di tahun 2025. Berbagai target tersebut hampir semuanya sudah akan dilakukan.
“Sejauh ini, tentunya sekarang kita lanjut ke posisi elektronik apotek kemudian elektronik medical record. Semua hal ini tujuannya agar nanti bisa mempermudah dan mempercepat proses verifikasi klaim dan juga meminimalisasi pending dan klaim dispute BPJS kesehatan,” ungkap Edwin.
Edwin mengatakan apabila bridging tersebut cepat, maka proses klaim lebih akurat. Klaim yang setelah dilakukan verifikasi oleh BPJS terdapat ketidak sesuaian ataupun terdapat perbedaan persepi antara BPJS dengan rumah sakit.
“Tentunya mengurangi waktu klaim pending ataupun dispute. Sehingga proses pembayaran nya pun jadi lebih cepat. Selain itu BPJS Kesehatan berharap kedepannya akan menggunakan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan,” ujar Edwin.
Laporan: red
Editor: Budi Santoso