
Kades Pranti, Eko Purnomo saat menahan warganya gelar aksi demo di PT Angkasa Pura. (Foto: Teddy Syah/Bidiknasional.com)
SIDOARJO, BIDIKNASIONAL.com – Kepala Desa Pranti, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Eko Purnomo, mengimbau warganya untuk tidak melanjutkan aksi demonstrasi damai di PT Angkasa Pura Surabaya yang rencananya akan digelar pada, Minggu, 16 Maret 2025, pagi.
Imbauan tersebut disampaikan langsung oleh Eko Purnomo di hadapan ratusan warga yang telah berkumpul di area kantor desa setempat pada pagi hari. Ia meminta warga untuk menahan diri dan membatalkan aksi yang sebelumnya telah direncanakan.
“Bapak ibu sekalian, saya sudah mengevaluasi dan menimbang segala sesuatunya. Untuk itu, saya meminta rencana penyampaian aspirasi hari ini untuk tidak dilanjutkan. Cooling down,” ujar Eko Purnomo di hadapan warganya.
Eko, yang akrab disapa Abah Eko, menegaskan bahwa ada berbagai pertimbangan yang tidak bisa dijelaskan secara rinci terkait keputusan tersebut. Ia menyebutkan bahwa dinamika yang berkembang dalam beberapa waktu terakhir turut memengaruhi keputusan tersebut.
“Saya lebih mengutamakan keselamatan warga. Saya paham dan mengerti bahwa ini merupakan aspirasi seluruh warga yang ingin mencari nafkah,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Eko juga menyampaikan permohonan maaf kepada warganya. Ia mengakui bahwa dirinya belum bisa memenuhi harapan warganya secara langsung, namun ia berjanji akan tetap memperjuangkan aspirasi mereka.
“Dengan segala kerendahan hati, saya mohon maaf yang luar biasa karena saya belum bisa memenuhi apa yang menjadi harapan warga Pranti,” ungkapnya dengan nada penuh harapan.
BACA JUGA : BUPATI SIDOARJO SUBANDI TINJAU JALAN RUSAK DI DESA KUREKSARI WARU

Meski aksi demonstrasi batal, Eko menegaskan, bahwa perjuangan warga tidak akan berhenti. Ia berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut langsung kepada pihak Angkasa Pura melalui jalur diplomasi yang lebih kondusif.
”Bukan berarti aspirasi warga Pranti terhenti, tetapi melalui pihak desa, akan saya sampaikan ke pihak Angkasa Pura,” ujarnya. Pernyataan tersebut langsung diamini oleh ratusan warga yang kemudian membubarkan diri dengan tertib.
Adapun tuntutan yang sedianya ingin disampaikan dalam aksi tersebut meliputi permintaan kuota tenaga kerja bagi warga Pranti di Angkasa Pura, pemanfaatan lahan kosong, serta alokasi dana corporate social responsibility (CSR) bagi masyarakat setempat.
Terkait tenaga kerja, Eko berharap ada kesempatan bagi warga Pranti untuk bekerja di Angkasa Pura, terutama pada posisi tenaga kerja non-skill seperti cleaning service, security, atau tenaga perawat taman.
Ia berjanji akan berusaha sekuat dan sebaik mungkin untuk memperjuangkan hal itu dalam pertemuan dengan pihak Angkasa Pura.
Sementara itu, H. Masnur, selaku koordinator lapangan aksi, menyatakan bahwa tuntutan yang hendak disampaikan memang murni berasal dari keinginan warga. Ia juga menghormati keputusan bersama untuk membatalkan aksi dan mempercayakan aspirasi mereka kepada pemerintah desa.
“Kita hormati, kita hargai, dan selanjutnya kita percayakan saja kepada pemerintah desa tentang apa yang menjadi harapan warga,” ujarnya singkat.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi rekan media PT Angkasa Pura masih belum memberikan tanggapan terkait demo dan tuntutan yang diajukan oleh warga Pranti, Sedati, Sidoarjo, tersebut.
Laporan : Teddy Syah Roni