
Dua surat resmi dari PDAM Delta Tirta Sidoarjo. (Foto: ist)
SIDOARJO, BIDIKNASIONAL.com – Seperti diberitakan sebelumnya, warga Perumahan Bumi Suko Indah, Sidoarjo, mengeluhkan mahalnya biaya pemasangan baru layanan air dari Perumda Delta Tirta Sidoarjo.
Tarif yang sebelumnya dikeluarkan Direktur Pelayanan Fatihul Faizun, Rp 20 jutaan pada 2022, melonjak dua kali lipat jadi Rp 40 jutaan pada 2024.
Data yang dihimpun Bidik Nasional menunjukkan kenaikan itu tertuang dalam dua surat resmi. Surat bernomor 690/556/438.8.1/2022 mencatat biaya Rp 19,7 juta, sementara surat 690/2853/438.8.1/XI/2024 menetapkan tarif Rp 40,9 juta.
BACA SEBELUMNYA: TARIF LAYANAN PDAM DELTA TIRTA MENCEKIK WARGA, BIAYA PEMASANGAN CAPAI RP 40 Juta

Seorang warga berinisial R.A awalnya mengajukan pemasangan pada April 2022, namun menunda karena biaya dianggap terlalu mahal.
Pada 2024, setelah mendapat saran dari pegawai PDAM untuk mengajukan secara kolektif agar lebih murah, R.A bersama tiga warga lain mencoba kembali.
Alih-alih dapatkan biaya lebih ringan, justru mendapati nominal melonjak dua kali lipat. Warga pun mempertanyakan kebijakan ini.
Lebih lanjut, R.A menjelaskan bahwa perumahan yang ia tempati saat ini, oleh developer sudah di serahkan kepada pemerintah daerah baik fasum, dll. yang ada di perumahan. Tetapi, menurutnya PDAM tetap meminta tarif senilai tersebut.
“Seharusnyakan pipa jaringan itu tanggung jawab PDAM. Kalau jaringan yang masuk ke rumah baru tanggung jawab custumer,” ujarnya.

Menanggapi hal ini, Direktur Pelayanan PDAM Delta Tirta, Fatihul Faizun, melalui Kasi Humas Ifan Bachtiar, menjelaskan bahwa mahalnya biaya disebabkan karena kategori “non paket.”
Dalam kategori ini, pelanggan harus menanggung sendiri biaya pemasangan jaringan pipa distribusi beserta aksesorisnya.
Menurut Ifan, jika rumah sudah tersambung jaringan utama, pelanggan hanya dikenakan Rp 1,5 juta untuk sambungan rumah (SR).
Terkait mahalnya biaya pemasangan, ia menegaskan bahwa semua sudah sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), mencakup galian, urukan, pemasangan, dan ongkos kerja.
Lalu, ketika ditanya tentang detail spesifikasi barang yang membuat biaya membengkak, Ifan seolah-olah menutup-nutupi apa saja.
“Terkait barangnya meliputi apa aja, bukan untuk konsumsi publik boss,” gertaknya singkat.
Saat ini, Perumda Delta Tirta Sidoarjo memiliki sekitar 200.000 pelanggan atau 30 persen dari total warga Sidoarjo.
Warga berharap ada transparansi biaya dan kebijakan yang lebih adil agar akses air PDAM lebih mudah didapatkan.
Perlu diketahui, muatan berita ini atas seizin Kasi Humas Ifan Bachtiar.
Laporan : TEDDY SYAH RONI