
Rumahan pemproduksi kulit lumpia. (Foto: ist)
SIDOARJO, BIDIKNASIONAL.com – Tidak ada kesuksesan yang datang tanpa perjuangan. Itulah yang dirasakan oleh Zamroni, seorang pengusaha muda asal Sukodono, Sidoarjo. Berangkat dari keterbatasan dan jatuh bangun dalam merintis usaha, kini ia sukses menjalankan bisnis rumahan produksi kulit lumpia yang mampu memberdayakan puluhan warga sekitar.
Sejak awal merintis usaha pada tahun 2022, Roni—sapaan akrabnya—telah mengalami berbagai tantangan. Dari hanya mempekerjakan dua hingga tiga orang, kini bisnisnya telah berkembang pesat dengan 30 pekerja yang mayoritas berasal dari warga sekitar, termasuk pemuda dan janda.
“Awalnya kami hanya merekrut 2 sampai 3 orang dari kampung sini. Ya, kami ajak bekerja. Biar mereka juga ada penghasilan,” ujar Roni.
Dari Keterbatasan Hingga Inovasi Mesin Sendiri
Memproduksi kulit lumpia secara manual bukanlah hal mudah. Dengan alat seadanya, Roni hanya mampu menghasilkan satu sak kulit lumpia per hari. Sementara, dengan mesin produksi, jumlahnya bisa meningkat drastis hingga 7-8 sak per hari.
Keinginan untuk meningkatkan produksi membuatnya berpikir keras. Namun, harga mesin yang mencapai ratusan juta rupiah menjadi tantangan besar. Tak kehabisan akal, Roni yang memiliki latar belakang pendidikan teknik mesin akhirnya nekat merancang dan membuat mesin sendiri.
“Hampir tiga hari saya memikirkan itu, meminta petunjuk sama yang di atas, sampai-sampai muncul ide gila yakni bikin mesin baru. Alhamdulillah dalam waktu tiga bulan mesin itu sudah jadi dan sampai saat ini masih digunakan,” kenangnya.
Keberhasilan menciptakan mesin sendiri membawa dampak besar bagi usahanya. Produksi meningkat, permintaan dari berbagai daerah seperti NTT, NTB, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan pun berdatangan. Dengan pertumbuhan tersebut, ia terus menambah pegawai hingga mencapai 30 orang.
“Alhamdulillah usaha yang mulai dirintis dari nol ini sudah bisa berkembang. Apalagi sekarang sudah punya tiga mesin, otomatis produksinya juga bertambah,” ujarnya.
Memberdayakan Warga dan Mengurangi Pengangguran
Keberhasilan Roni dalam mengembangkan usaha tidak hanya menguntungkan dirinya sendiri, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Ia memberikan kesempatan kerja bagi warga yang membutuhkan, lengkap dengan fasilitas makan siang dan gaji mendekati UMR.
Bahkan, ia tidak berhenti di situ. Untuk membantu mengurangi angka pengangguran di Sidoarjo, Roni juga menyediakan gerobak motor lumpia bagi pemuda di luar desanya agar mereka bisa berjualan sendiri.
“Bahan dasarnya memang dari kulit lumpia. Isi di dalamnya macam-macam, mulai dari sayur-sayuran, daging, wortel, telur, dan sebagainya. Alhamdulillah, sampai saat ini sudah ada 10-an gerobak motor yang bisa dimanfaatkan untuk berjualan lumpia,” jelasnya.
Dengan tekad kuat dan inovasi, Roni berhasil mengubah tantangan menjadi peluang. Kini, ia berencana untuk menambah satu mesin lagi guna meningkatkan produktivitas serta membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.
Dari kisah Roni, kita belajar bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah. Namun, dengan kegigihan, inovasi, dan kepedulian terhadap sesama, segala rintangan bisa diatasi dan menjadi berkah bagi banyak orang.
Laporan : TEDDY SYAH RONI