BOJONEGOROJATIM

Jemaah Haji Asal Bojonegoro Ini Cuci Darah Gunakan Layanan JKN

Sudalhar (48), Pimpinan STIKES Maboro Bojonegoro Jemaah Haji Peserta JKN (Foto: ist)

BOJONEGORO, BIDIKNASIONAL.com – Berkesempatan menjalankan rukun Islam yang kelima adalah anugerah terindah bagi Sudalhar dan istri. Bersyukurnya lagi, Dalhar sekeluarga telah terdaftar menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak tahun 2014. Saat ditemui, Dalhar menyampaikan pengalamannya pada waktu menunaikan ibadah haji bahwa layanan JKN tetap selalu menemani Dalhar dan istri.

Dalhar menjelaskan jika layanan JKN ia dapatkan sebelum keberangkatan ke tanah suci serta setelah kembali ke tanah air. Baginya, tidak ada lagi rasa khawatir dengan biaya pelayanan kesehatan menjelang keberangkatan sampai kepulangan haji. Sehingga ia pun mengaku dapat dengan khusyu’ menjalankan ibadah haji di tanah suci.

“Sangat bersyukur sekali tentunya sebagai Jemaah Haji yang telah menjadi peserta JKN aktif. Tentu layanan JKN ini sangat berarti bagi saya dan istri. Terlebih istri saya mengalami penyakit gagal ginjal kronis selama 12 tahun dimana untuk mempertahankan kondisi tubuhnya telah dilakukan cuci darah selama tujuh tahun. Semua biaya pengobatan serta layanan cuci darah dijamin penuh oleh BPJS Kesehatan,” terangnya, Rabu (05/03).

Pria yang berdomisili di Desa Mojoranu, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro ini mengaku puas atas layanan JKN. Menurutnya, saat istrinya harus rutin menjalani layanan cuci darah, fasilitas kesehatan yang menangani tidak membuatnya rumit. Layanan JKN tetap memberikan perlindungan jaminan kesehatan pada istrinya dengan sangat baik.

“Jadwal rutin cuci darah untuk istri dilaksanakan dua kali dalam seminggu. Sehingga sebelum keberangkatan ke tanah suci, kami selalu meminta petunjuk dengan dokter yang menangani. Bersyukur, istri saya diberikan kemudahan dalam menjalankan ibadah haji tanpa kendala. Dan karena penyakit istri saya ini kronis sehingga perlu penanganan secara spesialistik. Bersyukurnya lagi layanan JKN tetap menunjukkan pelayanan primanya terlebih faskes yang menangani tidak membuat rumit,” papar Dalhar.

Sebagai pimpinan tertinggi di salah satu perguruan tinggi swasta di Bojonegoro, Dalhar juga telah memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN. Fitur Salah satu fitur andalan Skrining Riwayat Kesehatan menjadi perhatian khususnya guna memantau kesehatan Lusi, sang istri.

“Saya dan istri tetap semangat menjalankan ibadah haji sampai ke 12 rukunnya dapat diselesaikan dengan baik. Mengingat kondisi istri yang harus tetap stabil, maka saya pun telah memanfaatkan Skrining Riwayat Kesehatan untuk memantau kondisinya. Fitur itu saya dapatkan melalui Aplikasi Mobile JKN yang dengan mudah dapat saya akses melalui Google Playstore dan Apps Store. Tidak ada yang rumit dalam layanan JKN jika kita bisa memahami dengan benar,” tegas Dalhar.

Terdaftar sebagai Jemaah Haji khusus tidak lantas membuat Dalhar mengabaikan pembayaran rutin iuran JKN setiap bulannya. Dalhar menyadari, manfaat layanan JKN jauh lebih besar ia dapatkan dan tidak sebanding dengan iuran JKN yang rutin dibayarkan setiap bulan.

“Sangat tidak adil manakala kita hanya mau manfaatnya saja tanpa sadar tidak rutin untuk membayar iurannya. Andaikan kami belum menjadi peserta JKN, tentu biaya layanan cuci darah ini sangat besar. Petugas faskes yang menangani layanan cuci darah istri saya juga sangat ramah dan cekatan. Kami selalu diberikan motivasi agar tetap sabar dan kuat untuk menjalani cobaan ini. Semua peserta layanan cuci darah akhirnya menjadi semangat untuk mendapatkan kondisi terbaiknya,” papar Dalhar.

Selanjutnya Dalhar juga berharap jika layanan JKN untuk Jemaah Haji dapat memberikan pelayanan terbaiknya. Ia juga berharap masyarakat yang belum terdaftar menjadi peserta JKN agar segera mendaftar.

“Terima kasih banyak BPJS Kesehatan atas layanannya yang sangat luar biasa. Manfaat atas perlindungan kesehatan terutama bagi istri saya yang sedang melakukan cuci darah sangat kami rasakan. Semoga ke depannya layanannya semakin bagus dan seluruh masyarakat Kabupaten Bojonegoro telah terdaftar menjadi peserta JKN,” tutupnya.

Laporan: ru/red

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button