JATIMLAMONGAN

Penglihatan Normal Kembali, Ibu Ini Sebut Berkat JKN

Intihayah/57 Peserta JKN Faskes Tingkat Primer Puskesmas Datinawong Kecamatan Babat (Foto.dok: SDM Komlik)

LAMONGAN, BIDIKNASIONAL.com – 57 tahun usianya, sekilas dari penglihatannya tidak ada sesuatu yang membedakan dengan wanita lain. Namun, siapa sangka jika warga Tegal Rejo, Datinawong, Babat, Lamongan, Intihayah ini pernah memiliki gangguan pada sepasang matanya.

Beruntung saat musibah itu menimpanya, Ia dibantu oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)j yang sudah diikutinya sejak lama. “Awal mulanya, saya bisa melihat seperti biasa. Semakin lama, pandangan saya semakin kabur dan terdapat warna lensa mata saya keruh bukan hitam pekat. Karena merasa terganggu, saya memeriksakan mata saya ke Puskesmas saat itu. Petugas medis menyatakan bahwa saya harus melalui pemeriksaan lanjutan ke rumah sakit,” cerita Iin.

Setelah melakukan pemeriksaan di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), didapatkan hasil bahwa dirinya mengalami gangguan katarak yang harus ditangani melalui operasi. Katarak merupakan penyakit ketika lensa mata menjadi keruh dan berawan sehingga mengganggu penglihatan dan membuat pengidap merasa seperti melihat jendela berkabut, sulit menyetir, membaca, serta melakukan aktivitas sehari-hari.

“Saat dinyatakan harus operasi, saya bingung dan mikir dapat uang dari mana karena pasti biayanya mahal. Namun, saat saya memberanikan diri bertanya terkait biaya operasi petugas Puskesmas menyatakan bahwa biaya operasi katarak bisa ditanggung oleh Program JKN selama sesuai alur pelayanan. Saat itu saya langsung lega dan merasa beruntung karena jaminan kesehatan yang saya miliki sangat bermanfaat untuk hidup saya,” ujarnya.

Ibu 6 orang anak ini mengisahkan bahwa sebelum operasi dirinya mendapatkan perawatan di rumah sakit dikarenakan tensi darah yang tinggi. Sementara, operasi katarak bisa dilakukan saat tensi pasien normal.

“Alhamdulillah semua pelayanan yang saya rasakan selama pengobatan katarak sangat baik. Seluruh petugas medis ramah dan saya tidak mengalami pelayanan yang dibedakan dengan peserta yang tidak menggunakan JKN. Saya sangat merasa puas dan bersyukur, terlebih biayanya semua ditanggung oleh BPJS Kesehatan saya tidak perlu bingung lagi untuk mencari biaya. Sampai sekarang saya bisa melihat dengan jelas lagi,” tutur Iin.

Lebih lanjut, peserta JKN yang mengalami gangguan mata sejak pertengahan tahun 2021 ini kembali mengapresiasi kemudahan layanan yang dihadirkan BPJS Kesehatan. Mulai dari melakukan pemeriksaan di FKTP hingga ke FKRTL dirinya hanya menunjukkan KTP karena kartu JKN miliknya hilang.

“Saya saat itu awalnya khawatir, karena berpikir pasti tidak akan dilayani untuk periksa di puskesmas maupun di rumah sakit karena kartu BPJS saya hilang. Ternyata sesampainya disana, petugas langsung menanyakan KTP saya. Saya sangat puas, karena berobat cukup menunjukkan atau menyebutkan nomor KTP serta tidak diminta menyerahkan berkas apapun. Sebagai peserta, saya merasa sangat dimudahkan. Terima kasih BPJS Kesehatan,” sebut Iin sambil tersenyum.

Harapan Iin, dirinya yang sudah tidak muda lagi ini dapat terus terlindungi oleh Program JKN. Menurutnya, Program JKN ini sangat penting karena sakit tidak bisa dipastikan kapan datangnya.

“Semoga manfaat Program JKN ini dapat terus mengalir untuk membantu kesembuhan masyarakat terutama yang kurang mampu. Tidak bisa membayangkan jika tidak ada program mulia ini. Saya doakan semakin maju dan memudahkan masyarakat,” katanya.

Sebagai informasi, sementara ini, kepesertaan Program JKN di Kabupaten Gresik sampai dengan 1 Mei 2023 mencapai 100%. Adapun rinciannya yakni peserta segmen PBI APBN 558.681 jiwa, segmen PPU 346.299 jiwa, segmen PBI APBD 214.179 jiwa, segmen PBPU 155.303 jiwa dan segmen BP 19.303 jiwa.

Laporan: rn/qa/red

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button