JATIMLAMONGAN

Jadi Jujukan, Wisata Edukasi Baru di Lamongan

Rangkaian peringatan HUT Ke-78 TNI di Lamongan dengan pengukuhan Kampung Tanggap Hibernasi, (Foto. dok: Lis)

LAMONGAN, BIDIKNASIONAL.com – Mendengar kata ‘Hibernasi’ yang pertama muncul dalam pikiran kita adalah ‘tidur’, namun Hibernasi yang dimaksudkan kali ini lebih pada terminologi tentang kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim dan cuaca.

Hal tersebut dijelaskan Komandan Kodim 0812 Lamongan Letkol Arm Ketut Wira Purbawan pada kegiatan Pengukuhan Kampung Tanggap Hibernasi, di Desa Klagensrampat Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan, Kamis 5 Oktober 2023.

Menurut beliau, Kampung Tanggap Hibernasi (Hijau Berseri dan Berinovasi) yang dimaksud merupakan wilayah yang tanggap, menyadari permasalahan yang ada kemudian bereaksi mengatasi permasalahan di wilayahnya.

Dalam hal ini di Desa Klagensrampat solusi yang dilakukan adalah melaksanakan penghijauan dan berinovasi dalam pengolahan sampah. Hal ini ditambahkan Dandim Ketut Wira, adalah dimulai dari hal kecil seperti menanam toga (tanaman obat keluarga) dan sayur di rumah masing-masing.

“Setelah diresmikan bukan berarti selesai programnya, kami dari TNI bekerjasama dengan POLRI, Pemerintah Daerah dan instansi lainnya mendorong agar yang memiliki wilayah berupaya, berusaha, bergerak, agar kampung ini dikenal memiliki icon, memiliki brand. Langkah awal yang dibutuhkan adalah konsistensi, dengan semangat gotong royong untuk membentuk Kampung Iconic, Kampung Tematik yang nantinya akan berdampak pada perputaran ekonomi,” pesan Dandim Ketut Wira.

Wakil Bupati Lamongan Abdul Rouf pada kesempatan tersebut berharap, bahwa apa yang menjadi cita-cita warga Desa Klagensrampat untuk menjadi Desa Wisata ini dapat terlaksana.

“Kita beri dukungan, semoga yang menjadi cita-cita desa ini dapat terlaksana, mulai dari mengelola permasalahan sampah, kemudian menjadi Desa Wisata,” harap Pak Rouf.

Kepala Desa Klagensrampat Suliono mengungkapkan bahwa di wilayahnya telah dilakukan berbagai inovasi khususnya dalam pengolahan sampah.

Dikatakan Suliono bahwa desanya saat ini sudah zero pampers, dimana pampers dan sampah plastik (anorganik) ini telah berhasil diolah sebagai pot juga paving block. Tidak hanya itu, sampah organik masyarakat juga berhasil diolah menjadi pupuk cair, pupuk organik, hingga budidaya maggot untuk pakan ikan.

” Tentunya dengan dukungan dan pendampingan dari Koordinator Nasional Jaringan Kampung Tematik Indonesia,” tutur Bambang Irianto.

Penulis : Lis
Editorial : Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button