JOMBANG, BIDIKNASIONAL.com – Kabupaten Jombang melalui Dinas Pertanian terus mendorong inovasi di sektor pertanian guna menghadapi berbagai tantangan seperti perubahan iklim dan peningkatan kebutuhan pangan.
Salah satu langkah konkrit yang dilakukan adalah dengan mengimplementasikan pertanian organik berbasis mikroba melalui kegiatan pelatihan yang digelar pada Senin, 18 November 2024, di Ruang Bung Tomo, Kantor Pemkab Jombang.
Acara ini dibuka oleh Pj Bupati Jombang, Dr. Drs. Teguh Narutomo, M.M., dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Jombang menyatakan bahwa pertanian organik berbasis mikroba merupakan langkah penting dalam mewujudkan pembangunan pertanian agribisnis yang berkelanjutan.
“Sektor pertanian adalah salah satu fondasi utama perekonomian Kabupaten Jombang, namun tantangan seperti keterbatasan lahan, perubahan iklim, dan ketergantungan terhadap bahan kimia memerlukan solusi inovatif yang ramah lingkungan, seperti pertanian berbasis mikroba ini,” ujarnya.
Pelatihan ini, menghadirkan narasumber ahli seperti Master Boonroong Sidum dan Prajuap Raophimai dari Thailand, serta Vera Tan dari Indonesia.
Para peserta, yang terdiri dari stakeholder pertanian, penyuluh, dan dosen dari berbagai universitas di Jombang, memperoleh wawasan mendalam mengenai manfaat mikroba dalam meningkatkan produktivitas dan kesuburan tanah tanpa menggunakan bahan kimia.
Pj Bupati Jombang juga mengapresiasi inisiatif ini sebagai bentuk dukungan terhadap Gerakan Nasional Pangan Merah Putih yang dicanangkan oleh pemerintah pusat.
“Jombang sebagai daerah agribisnis akan mendukung penuh amanah untuk mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Teguh Narutomo menyoroti tantangan regenerasi petani yang menjadi isu serius. “Minat generasi muda terhadap sektor pertanian masih rendah, Oleh karena itu inovasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan seperti pertanian berbasis mikroba diharapkan mampu menarik minat generasi muda,” ujarnya.
Dengan adanya pelatihan ini, Kabupaten Jombang menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertanian yang tidak hanya produktif, tetapi juga berwawasan lingkungan.
Inovasi berbasis mikroba menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, degradasi lahan, dan kebutuhan pasar, sekaligus memastikan pasokan pangan yang aman dan berkualitas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Jombang, Ir. Much Rony, M.M., menegaskan pentingnya adopsi teknologi mikroba dalam praktik pertanian.
“Dengan memanfaatkan mikroorganisme yang menguntungkan, para petani dapat mengurangi ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida kimia,”
“Hal ini tidak hanya berdampak positif pada lingkungan, tetapi juga meningkatkan kualitas produk pertanian sehingga lebih diminati pasar,” kata Rony.
Untuk memastikan implementasi yang efektif, Dinas Pertanian Kabupaten Jombang berencana membuat demplot atau lahan percontohan di Wonosalam dan Balai Penyuluhan Pertanian.
“Teknologi mikroba menawarkan solusi nyata untuk meningkatkan kesuburan tanah dan hasil panen secara alami. Pertanian organik berbasis mikroba adalah masa depan pertanian kita,” ungkap Rony.
Laporan: Tok
Editor: Budi Santoso