Kemenparekraf-Pemkot Pekalongan Resmikan Plakat Prasasti “City of Crafts and Folk Art”
● Perkuat Identitas Kota Kreatif
KOTA PEKALONGAN, BIDIKNASIONAL.com – Secara resmi Kota Pekalongan telah mendapatkan plakat prasasti UNESCO Creative Cities Network atau Jejaring Kota Kreatif UNESCO (UCCN) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). UCCN bertujuan untuk memperkuat identitas kota, meningkatkan daya tarik wisata serta mendukung jejaring promosi dan jejaring kota kreatif.
Peresmian plakat prasasti UCCN dilakukan oleh Deputi Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Martini melalui Ketua Tim Kerja TU dan Bimtek Direktorat Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf, Alfarida Herlina bersama Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Nur Priyantomo, di halaman Museum Batik Pekalongan, Kamis malam (28/11/2024).
Peresmian ini turut dihadiri Kepala Dinparbudpora Kota Pekalongan, Sabaryo Pramono, Wiwik Puspawati, kasubag program perwakilan dari Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah, perwakilan kepala OPD, jajaran Forkopimda, komunitas Pekalongan Creative Forum, komunitas pegiat batik Pekalongan serta tamu undangan lainnya.
Sekda Nur mengatakan bahwa peresemian plakat prasasti ini momen kebanggaan karena kota Pekalongan berhasil menjaga eksistensi dan diakui bidang ekonomi kreatif, kota kecil mampu menjadi besar karena budaya dan kreativitas. Kota Pekalongan dinobatkan sebagai _city of crafts and folk art_ pada tahun 2014 sehingga peresmian plakat prasasti ini jadi momen perayaan 1 dekadenya.
“Terima kasih kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Unesco dan seluruh pihak yang telah mendukung perjalanan Kota Pekalongan dalam jejaring UCCN. 1 dekade penuh tantangan dan keberhasilan, peran semua pihak pemerintah, seniman, pengrajin dan lainnya membuktikan warisan budaya batik menjadi intangible yang diakui UNESCO. Warisan ini menjadi pondasi kokoh perekonomian, batik bukan hanya seni tapi sebuah simbol identitas yang harus kita jaga dan kembangkan. Pencapaian ini menjadi tanggung jawab yang besar bagi kami bagaimana mempertahankan dan meningkatkan,” katanya.
Dijelaskan Sekda Nur, hadirnya plakat prasasti UCCN tahun 2024 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi simbol bahwa upaya yang telah kita lakukan selama ini diakui dan diapresiasi. Ia menuturkan bahwa prasasti ini bukan hanya monumen semata tetapi juga menjadi pengingat bagi kita untuk terus menjaga peran Kota Pekalongan dalam jejaring UCCN.
“Kami berharap melalui prasasti ini masyarakat Kota Pekalongan akan semakin bangga dengan identitas budayanya, sekaligus termotivasi untuk melahirkan inovasi-inovasi di bidang ekonomi kreatif,” tandasnya.
Kedepan, Sekda Nur menuturkan bahwa Pemerintah Kota Pekalongan terus berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur kreatif yang ada dengan melibatkan semua komunitas, seniman, pelaku industri dengan memberdayakan pelaku ekonomi kreatif. Pihaknya juga akan terus memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak salah satunya dengan melibatkan dunia pendidikan dengan perluasan kurikulum dan muatan lokal.
“Kota Pekalongan adalah milik kita bersama, warisan budaya ini adalah anugerah sekaligus amanah yang harus kita jaga. Mari kita jadikan momentum peresmian prasasti ini sebagai tonggak baru untuk terus melangkah maju, semoga kolaborasi yang telah kita bangun selama ini semakin kokoh dan Kota Pekalongan bisa menjadi inspirasi tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga dunia,” sambungnya.
Sementara itu, Alfarida mengatakan bahwa peresmian plakat prasasti dilaksanakan karena selama ini sudah ada 5 kota UCCN tetapi belum ada penandanya. dengan adanya plakat ini menjadi sebuah penanda di kota-kota tersebut agar masyarakat tahu bahwa kotanya punya prestasi di mancanegara sekaligus mengedukasi dan menambah pengetahuan terkait kota kreatif.
“Apresiasi dan terima kasih kepada seluruh jajaran pemerintah daerah dari Kota Pekalongan atas semangatnya dalam berkontribusi dalam mengembangkan kota kreatif, merawat kelestarian budaya, mendorong sektor pariwisata sehingga Kota Pekalongan dapat menjadi _city of crafts and folk art_ pada tahun 2014 dan kita merayakan 1 dekade,” tuturnya.
Ia menerangkan bahwa UCCN bertujuan untuk memperkuat identitas kota, meningkatkan daya tarik wisata serta mendukung jejaring promosi dan jejaring kota kreatif. Setiap kota pasti memiliki keunikan masing-masing yang menjadi nilai tambah bagi pariwisata dan ekonomi kreatifnya serta menjadi peluang untuk membuka lapangan kerja baru. Program ini menjadi bukti bahwa kreativitas jadi faktor strategies dalam upaya menuju pembangunan ekonomi sosial, budaya dan lingkungan.
“Selain Kota Pekalongan, Indonesia memiliki 4 kota kreatif lainnya yaitu Bandung sebagai _city of design_, Surakarta sebagai _city of crafts and folk art_, Ambon sebagai _city of music_ dan Jakarta sebagai _city of literature_. Dari kelima kota tersebut, Kota Pekalongan menjadi kota keempat yang diresmikan plakatnya sehingga masih kurang satu kota yang belum. Dan saat ini ada 2 kota yang sedang diupayakan untuk menjadi kota kreatif yaitu Kota Malang yang diusulkan sebagai _city of media art_ dan Kabupaten Ponorogo sebagai _city of crafts dan folk art_ semoga kedua ini bisa mengikuti jejak kelima kota sebelumnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia berharap plakat ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus berkembang membawa kontribusi nyata dalam pembangunan berkelanjutan melalui pemikiran, tindakan inovasi serta kreatif yang nantinya dapat membuka peluang usaha di lapangan kerja serta meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kota Pekalongan.
Ia menambahkan Kementerian Parekraf mendukung UCCN melalui pendampingan bagi kabupaten dan kota yang ingin menjadi kota kreatif UCCN menyediakan sarana promosi berupa plakat di setiap kota sebagai penanda yang diresmikan sebagai kota kreatif.
Laporan: Dikin
Editor: Budi Santoso