LAMPUNG

Oknum Kehutanan Lampung Timur Diduga Jual Kayu dan Lahan Hutan Lindung Register 38 Gunung Balak

■ Sahparudin : Semua Diborong Roni Adik Saya Rp 50 Juta

LAMPUNG TIMUR, BN- Penebangan kayu di Hutan Lindung Ragester 38 Gunung Balak yang berada di Desa Giri Molyo Dusun 15 Wai Wei, Kecamatan Marga Sekampung Kabupaten Lampung Timur kian marak dan tak terkendali.

Pantauan wartawan Bidik Nasional (BN) dilokasi sudah satu minggu lebih para penebang liar berkeliaran dari satu tempat ke tempat lainnya untuk menebang pohon di hutan tersebut, suara mesin pemotong kayu (senso) merobohkan kayu di Hutan Lindung Register 38.

Adanya kegiatan pemotongan kayu di hutan regester 38, aparatur penegak hukum pemerintah setempat dan pihak terkait dalam hal ini kehutanan (polisi kehutanan) serta intansi lainnya seolah olah terkesan membiarkan dan tutup mata bahkan kabarnya merestui dengan imbalan tertentu.

Pada hari minggu tanggal 25 Juli 2021 wartawan BN tidak sengaja ke hutan ragister 38 Wai Wei, lantaran terdengar suara senso kurang lebih berjarak 200 meter dari pemukiman warga terlihat juga di pinggir jalan terdapat tumpukan kayu hasil penebang liar tersebut.

Sahparudin warga Desa Giri Molyo saat di konfirmasi di lokasi penebangan mengatakan jika semua ini sudah ada ijin dari pihak kehutanan (bukan Perhutani-red) dan pihak dari kehutanan sudah mengeluarkan surat ijin penebang.

“Semua ini sudah di beli dan diborongkan kepada adik saya bernama Roni dengan harga Rp 50 Juta,” jelas Sahparudin.

Selanjutnya wartawan BN mendatangi kediaman pengurus lahan tersebut untuk menggali informasi. Dia pun menjelaskan, “sudah punya bapak roni kayu mau pun lahannya dan kayunya pun sudah diborong sama bapak roni,” ungkapnya.

Terkait adanya kasus dugaan illegal loging di hutan lindung ini, pihak terkait kepolisian, dinas kehutanan dan perhutani belum berhasil dikonfirmasi wartawan BN.

Apapun perbuatan dengan sengaja membiarkan dan merusak hutan akan berdampak buruk untuk masyarakat Lampung Timur. (yin)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button