Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri menyampaikan selamat bergabung di PDAM Surya Sembada. Ia juga menyampaikan beberapa pesan kepada mereka. Pertama, ia meminta seluruh warga Kota Surabaya teraliri air. Kedua, ia meminta jangan jadikan dividen sebagai tujuan utama, asalkan itu diinvestasikan untuk kepentingan warga Kota Surabaya.
“Jadi, jangan jadikan deviden itu tujuan utama asalkan semua masyarakat Surabaya dapat teraliri air,” kata Wali Kota Eri.
Ketiga, Wali Kota Eri tidak ingin ada warga miskin atau Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) mensubsidi warga kaya. Makanya, Wali Kota Eri meminta kepada jajaran direksi yang baru terpilih itu untuk menghitung kembali tarif yang akan diberlakukan kepada warga. “Pada intinya, saya tidak ingin warga miskin mensubsidi warga kaya,” tegasnya.
Selain itu, ia juga berharap persaudaraan antara jajaran Direksi PDAM Surya Sembada dengan jajaran Pemkot Surabaya bisa semakin kuat lagi ke depannya. Bahkan, ia berharap tidak ada jarak antara Pemkot Surabaya dengan BUMD-nya. “Karena saya sudah anggap njenengan-njenengan ini sebagai saudara. Kita terbuka saja seperti keluarga, karena kalau tidak terbuka seperti keluarga, susah nanti membesarkan PDAM ini,” ujarnya.
Wali Kota Eri juga meminta mereka bekerja dengan hati, karena memang di PDAM itu tempat yang paling bagus untuk berbuat amal jariyah. Dengan ilmu dan kompetensi yang dimiliki oleh jajaran direksi baru itu, ia sangat yakin bahwa PDAM Surya Sembada akan luar biasa ke depannya. “Selamat bergabung, dan silahkan berkreasi dan berinovasi untuk kebaikan PDAM Surya Sembada,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Surya Sembada Arief Wisnu Cahyono menjelaskan pertemuannya dengan Wali Kota Surabaya itu untuk silaturahmi karena dia bersama jajaran direksi lainnya baru terpilih. Selain itu, ia memastikan bahwa dalam pertemuan itu juga melakukan penandatanganan pakta integritas dan kontrak kinerja.
“Pak Wali tadi menekankan target-target yang harus kami capai selaku Direksi PDAM Surya Sembada Surabaya, dan itu sudah tertuang dalam kontrak kinerja,” kata Arief.
Menurutnya, yang paling penting Wali Kota Eri menekankan bahwa seluruh warga Surabaya harus teraliri air PDAM. Bahkan, ia mengaku sudah menargetkan pada bulan Agustus 2023 seluruh warga Kota Surabaya teraliri air. “Paling tidak air yang mengalir di rumah warga itu setinggi dua meter dalam waktu 24 jam. Itu yang paling utama karena itu menjadi amal jariyah bagi direksi dan Pemkot Surabaya,” ujarnya.
Arief juga menjelaskan bahwa Wali Kota Eri tidak terlalu memikirkan dividen kalau memang deviden itu ditujukan untuk kemakmuran warga dan ujung-ujungnya semua warga teraliri air PDAM. “Bagi beliau itu tidak masalah. Pada intinya, kami siap memenuhi target-target yang disampaikan Pak Wali,” tegasnya.
Oleh karena itu, dalam waktu dekat dia akan mengidentifikasi dulu area-area mana saja yang belum teraliri air. Sebab, ada beberapa area yang ternyata belum teraliri air dan area itu tidak terduga sama sekali. “Tentunya, hal-hal teknis harus kita telah di lapangan, penyebabnya apa dan sebagainya, baru kita menentukan tindakan teknisnya,” kata dia.
Sedangkan untuk langkah-langkah ke depannya, ia mengaku masih harus menjabarkan dalam rencana-rencana strategis, karena memang ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dan salah satunya pasti investasi. Nantinya, rencana-rencana strategis itu akan tertuang dalam RKP tahun 2022 adn 2023. “Detailnya tentu harus kami bicarakan berempat. Butuh waktu untuk mendetailkan itu, tapi insyallah target itu bisa kami capai,” tegasnya.
Arief juga menambahkan bahwa PDAM Surya Sembada ke depannya harus punya fungsi sosial sebagai BUMD di sebuah kota modern dan berkelas dunia, sehingga ditargetkan tidak ada satupun warga yang tidak teraliri air.
“Selain itu, tentu semuanya berharap bahwa PDAM itu benar-benar air minum, dan Pak Wali sudah menyampaikan pesan itu juga, dan sekarang memang ada beberapa area yang airnya sudah siap minum,” pungkasnya. (boody)