SULTENG

Paslon (2) Erwin Burase – Rahmawati (Era) Kampanye ‘Pamungkas’ di Bantaya

 

PARIMO, SULTENG, BN – Kampanye putaran terakhir pasangan calon nomor urut (2) paslon Erwin Burase – Rahmawati M.Nur (Era) berlangsung di Jalur Pantai Kelurahan Bantaya Kecamatan Parigi Kabupaten Parimo (Sulteng) Jumat (22/6/2018) telah menghadirkan seni budaya suku Kaili dan atraksi seni barongshai wilayah Parimo.

Pantauan BN dilapangan sore tadi, nampak antusias pengikut atau simpatisan paslon Era Baru nomor urut (2) diperkirakan ratusan pendukung yang mendatangi tenda yang disediakan panitia untuk mendengarkan orasi politik dari paslon Erwin – Rahmawati serta orasi politik dari petinggi Partai Golkar dan PKB.

Berdasarkan catatan yang diperoleh, paslon Era Baru disebut sebagai paslon visioner yang mengedepankan sikap santun, mewujudkan terwujudnya masyarakat Parimo yang maju dan sejahtera melalui pengelolaan SDA secara mandiri dan berkelanjutan berdasarkan potensi unggulan melalui misi penataan pemerintah daerah yang kuat, bersih dan amanah serta terciptanya penyelenggaraan pendidikan kreatif dan inovatif berbasis sumber daya lokal.

Dihadapan pendukung paslon Era Baru, calon Bupati Erwin Burase mengajak kepada konstituennya untuk terus menjaga kesantunan dalam bermasyarakat serta menjaga solidaritas kekeluargaan yang amanah dan penuh rasa tanggung jawab terhadap lingkungannya, sehingga apa yang menjadi harapan ditanggal 27 Juni 2018 tentu sudah menjadi keputusan mutlak dengan mencoblos nomor urut (2), kata Erwin.

Sementara, orasi politik yang disampaikan sejumlah petinggi dua parpol pendukung yaitu dari PKB Provinsi Sulteng atas nana Moh. Amin Taher dari Sekertaris Dewan syuro mengatakan, daerah Parigi Moutong adalah negeri kaya raya. Namun Kabupaten kita saat ini masih juga mencapai angka kemiskinan tertinggi.

Alasannya kata Moh. Amin Taher, karena daerah ini banyak yang salah urus, terutama soal kebijakan anggaran rakyat yang banyak salah dalam program maupun tehnik penerapannya.

“Karena itu Kabupaten kita sudah tergolong daerah tertinggal di Indonesia. Kendala ini karena ada yang salah kebijakan dalam menata Parimo selama ini, sehingga dimata rakyat Sulteng bahwa kehidupan rakyat Kabupaten Parimo sudah yang terpuruk” urai petinggi PKB Sulteng ini.

Olehnya kata Moh. Amin, bahwa saat ini tinggal beberapa hari lagi telah menjadi harapan kita untuk menentukan nasib rakyat Parimo lima tahun mendatang. Dan mari kita tunjukan sikap perubahan kita untuk memilih calon Bupati yang selalu berpijak pada rakyatnya.

Mereka akan menahkodai daerah ini menuju cita-citanya sebagai pasangannya yang wajib dipilih demi kemaslahatan rakyat Parimo. Jangan karena uang Rp50 ribu kita bisa tertipu dengan bujukan seperti itu. “Kalau bapak ibu cinta Era baru, mari kita sambut dan pilih paslon Era baru dengan salawat Nabi, sehingga apa yang kita minta kepada sang khalik dapat didengarnya” tutup Moh. Amin. (Pde)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button