JATIM

Komunitas Pejuang Jalanan Mengutuk Koruptor Di Banyuwangi

Sebelah Kanan M Yunus Wahyudi dan sebelah Kiri KH Suyuti

BANYUWANGI, JATIM, BN – Pondok Pesantren Kiai H Suyuti Toha menggelar Tasyakuran bersama-sama menyambut kedatangan gubernur terpilih pada 28 Juni 2018 pesta demokrasi yang lalu yaitu Khofifah Indar Parawansa Nomor urut satu. Acara tasyakuran berjalan lancar aman dan kondusif.

Kedatangan gubernur disambut dengan meriah sekali seluruh masyarakat desa Kedungwungu-Tegaldlimo maupun luar ke-camatan, bersama tim sukses kemenangan dari pendukung partai serta relawannya.

Dalam kesempatan itu M Yunus Wahyudi Ketua Komunitas Pejuang Jalanan di-hadapan media masa mengatakan, Kehadiran Khofifah merupakan salah wujud kedekatannya antara KH Suyuti dengan Khofifah.

“Saya pendukung ibu Khofifah waktu dicalonkan sebagai Cagub Jawa Timur bergandengan dengan Emiel Dardak dan terbukti menang melawan Gus Ipul – Puti,” katanya.

Ia berharapan kedepannya kepada Pa-sangan Khofifah dengan Emiel bila sudah resmi di Lantik menjadi gubernur Jawa Timur, meminta agar korupsi yang ada di Kabupaten Banyuwangi diberantas sampai tuntas.

“Secara harfiah korupsi merupakan per-buatan yang busuk, jahat merusak. Jika dibiarkan masalah korupsi akan merusak keluarga atau golongan kedalam kedinasan, dibawah kekuasaan jabatannya,” ujarnya.

Menurutnya korupsi membuat SARA negara dan merusak mental anak bangsa maka korupsi di Kabupaten Banyuwangi harus diberantas sampai tuntas.

“Perbuatan korupsi, penyelewengan atau penggelapan (uang negara atau perusahaan dll) untuk kepentingan pribadi atau memperkaya diri atau orang lainn adalah perbuatan busuk, rusak, suka memakai barang atau uang yang dipercayakan kepadanya, suka disogok dengan kekuasaan jabatannya untuk kepentingan pribadi,” tambahnya.

“Korupsi itu perbuatan yang saya benci karena suatu penghianatan terhadap kepercayaan, penipuan terhadap badan pemerintah, dengan sengaja melalaikan kepentingan umum untuk kepentingan pribadi.

Di era demokrasi, korupsi akan mempersulit atau menghambat pencapaian good government dan pembangunan ekonomi secara nasional.

Sebagai ketua Komunitas Pejuang Jalanan (KPJ) sangat getol terhadap oknum pejabat kabupaten Banyuwangi karena mereka korupsi uang uang negara-uang rakyat.

“Oknum pejabat pemerintah Banyuwangi korupsi uang rakyat berjamaah, semua orang sudah tahu, bukan lagi rahasia. Biaya ekonomi tinggi oleh penyimpangan intensif, biaya pendidikan tinggi dan hasil pembangunanya proyek daerah tidak berkwalitas,” ungkapnya.

“Korupsi mengakibatkan proyek-proyek pem-bangunan dan fasilitas umum berkwalitas rendah dan tidak seimbang dengan kebutuhan masyarakat sehingga meng-ganggu pembangunan yang berkelanjutan, masih banyak lagi dampak akibatnya korupsi, ” jelasnya

“Mari bersama dengan gubernur yang baru Khofifah Indar Parawansa untuk mem-berantas korupsi, mengerahkan seluruh stakeholder dalam merumuskan visi, misi, tujuan dan indikator terhadap makna Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Melak-sanakan dan menerapkan seluruh kebijakan yang telah dibuat dengan melaksanakan penegakan hukum tanpa pilih bulu terhadap setiap pelanggaran KKN dengan aturan hukum yang telah ditentukan dan tegas,” ajaknya.

“Jangan hukum itu tajam kebawah ketika ke atas menjadi tumpul, saya percaya pada beliaunya sudah terbukti kerja keras demi kesejahteraan rakyat Jawa Timur, ” pungkas M Yunus Wahyudi. (Jojo)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button