Peringati HUT RI Ke 73, Mujiono Berjalan Kaki Dari Banyuwangi Menuju Jakarta

BANYUWANGI, JATIM, BN – Tahun 2018 ini dan tepatnya tanggal 17 angustus, rakyat Indonesia memperingati HUT Kemerdekaan NKRI ke – 73 tahun.
Dalam rangka memeriahkan kemerdekaan Indonesia, warga Banyuwangi beralamat di lingkungan Sukowidi Kelurahan Klatak, Kecamatan, Kalipuro Kabupaten Banyu-wangi yang lahir Tanggal 19 april 1961 akan melaksanakan misi ke 2 yaitu jalan kaki mulai Banyuwangi – Surabaya – Jakarta.
Adapun tujuan warga Sukowidi bernama Mujiono yaitu berjalan kaki dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke – 73 tahun, sebagai bentuk menghormati dan menghargai jasa para pahlawan yang gugur dalam mempertahankan Kedaulatan NKRI dengan cara berjalan kaki.
Ucapan terimakasih pada NKRI yang mana pada tahun 2017 NKRI sempat menghangat tetapi berkat kesigapan para aparat TNI dan POLRI serta rakyat untuk bahu-membahu pertahankan NKRI, maka terciptalah NKRI menjadi dingin kembali dan damai.
Saudara Mujiono menyampaikan, ” benar mas, adapun keinginan saya yaitu memperkenalkan modifikasi alat musik ciptaan saya sendiri yang menyerupai senjata yang mana alat musik ini belum ada di Banyuwangi, Surabaya dan Jakarta bahkan mungkin di dunia belum ada,” jelasnya pada wartawan BIDIK Nasional. (07/08/2018).
Harapannya, Mujiono dirinya bisa ikut upacara di Tugu Monas Jakarta, sedangkan senjata bukan untuk alat perang tetapi bagi Mujiono senjata untuk menghibur dan menciptakan suasana damai,” semoga Gusti Alloh melindungi dan menuntun rakyat dan bangsa Indonesia untuk menuju Indonesia damai, tentram dan perkasa,” pungkasnya.
Ketua LSM KOBRA DPC Banyuwangi, Daud Djoni sangat mendukung semangat ke-pahlawanan Mujiono ikut memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke- 73 tahun dengan berjalan kaki mulai Banyuwangi-Surabaya-Jakarta.
“Kami ucapakan terimakasih kepada Mujiono yang ikut memeriahkan kemer-dekaan Republik Indonesia Ke -73, somoga sukses, sesuai harapan dan tujuannya,” ucap Djoni.
Menurut Djoni, Bangsa Indonesia sangat besar, beragam etnis suku, agama, kebu-dayaan, kesenian, adat istiadat daerah dan bahasa daerah, tetap bersatu berdasarkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Eka. (Tim BIDIK Nasional)