Pakde Karwo Minta Tiga Pilar Plus Perkuat Kekompakan
SURABAYA, JATIM, BN – Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo meminta kepada tiga pilar plus, dari unsur pemerintah, Polri, TNI, tokoh agama (Toga) dan tokoh masyarakat (Tomas), di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan untuk senantiasa menjaga dan memperkuat kekompakan. Hal ini dibutuhkan untuk menjaga stabilitas keamanan, khususnya menjelang penyelenggaraan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) Tahun 2019.
Permintaan itu disampaikan Pakde Karwo – sapaan akrab Gubernur Jatim saat menghadiri Rapat Koordinasi Ketertiban dan Keamanan di wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 dengan tema “Jatim Aman dan Kondusif menjelang Pemulihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia serta Pemilihan Legislatif Tahun 2019” di Convention Hall, Grand City Mall Surabaya, Selasa (6/11) siang.
Pakde Karwo mengatakan, menjaga kekompakan menjelang pilpres dan pileg sebagai bagian pesta demokrasi di negeri ini menjadi hal yang sangat penting. Apalagi proses pelaksanaan tersebut berpotensi terjadinya ketegangan di tengah-tengah masyarakat, khususnya diantara masing-masing pendukung.
“Karena itu, stabilitas keamanan harus benar-benar ditingkatkan, Salah satunya, dalam mengantisipasi potensi konflik, dan adanya pergerakan massa dengan jumlah yang besar,” ujar Pakde Karwo.
Gubernur kelahiran Madiun ini juga meminta agar segala konflik yang muncul bisa diredam sedini mungkin sejak di tingkat bawah, yakni di kecamatan. “Jadi, jika ada masalah di desa, harus bisa diselesaikan di tingkat kecamatan. Jangan sampai masalah itu dinaikkan ke kabupaten/kota, bahkan provinsi. Karena jika sampai naik, kasus itu akan menjadi besar, dan bisa mengganggu stabilitas keamanan di Jatim secara keseluruhan,” tegasnya.
Masih menurut Pakde Karwo, menjaga stabilitas keamanan di Provinsi Jatim dinilai sangat penting dan utama. Karena, provinsi paling ujung timur pulau Jawa ini menjadi center of gravity dan menjadi pusat logistik dan konektivitas perdagangan nasional, khususnya di Indonesia bagian timur. Sehingga, bila stabilitas keamanan Jatim terganggu, maka perekonomian Indonesia bagian timur akan ikut terkena dampaknya.
“Jadi secara riil, Kapolda Jatim ini adalah Kapolda-nya Indonesia Timur, begitu pula dengan Pangdam V/Brawijaya, Pangarmada II, peranannya sangat strategis dan penting bagi perekonomian nasional. Pun demikian dengan peran camat, kapolsek, dan danramil. Mereka harus bisa menyelesaikan kasus di tingkat desa,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Pakde Karwo juga menyampaikan rasa optimismenya terhadap tingkat partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan Pilpres 2019 di Jatim. Pakde Karwo menargetkan sebanyak 80 % masyarakat Jatim yang telah terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT) akan mengunakan hak pilihnya. “Saya yakin delapan puluh persen, bahkan lebih DPT di Jatim menyumbangkan dan menggunakan hak suaranya,” ungkapnya.
Berdasarkan data KPU Jatim, pada penyelenggaraan Pilpres dan Pileg Tahun 2019 mendatang, terdapat 15.043.257 DPT pria, dan 15.511.504 DPT wanita di Jatim. Sehingga total DPT di Jatim mencapai 30.554.761 orang. Jumlah tersebut merupakan 16,45 % dari total DPT nasional yang mencapai 185.732.093. Adapun jumlah TPS di Jatim mencapai 129.991 TPS yang tersebar di 38 kabupaten/kota, 666 kecamatan, dan 8.497 kelurahan/desa.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Otoda Kemendagri, Dr. Sumarsono mengapresiasi dilaksanakannya Rakor tersebut. Menurutnya, baru Provinsi Jatim yang telah menyelenggarakan rakor yang diikuti sekitar 2.500 peserta dari seluruh jajaran forkopimda di seluruh level, mulai tingkat kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi.
“Dari 34 provinsi di Indonesia, Jatim yang pertama kali melaksanakan rakor sebesar ini, khusus untuk persiapan pengamanan Pilpres dan Pileg 2019. Ini patut diapresiasi, luar biasa kekompakannya,” katanya.
Sama halnya dengan Pakde Karwo. Sumarsono juga merasa optimis terhadap tingkat partisipasi masyarakat Jatim dalam menyambut pesta demokrasi Pilpres dan Pileg 2019 mendatang. “Saya juga optimis tingkat partisipasinya mencapai 80 % lebih, karena masyarakat Jatim memiliki kesadaran yang tinggi, mudah digerakkan, dan sangat kompak. Ini karena ada komunikasi yang baik dari kepala daerah kepada rakyatnya,” pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan ini, Pangdam V/Brawiaya, Mayjen TNI Arif Lukman, Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan, Pangarmada II, Asisten Kajati. Kalanti, KPU dan Bawaslu Jatim, BIN Jatim, Asisten Sekdaprov Jatim, para Kepala Biro dan OPD di lingkup Pemprov Jatim, para Bupati dan Walikota se-Jatim, pamen Polda Jatim, pamen Kodam V/Brawijaya, para Dandim, Danrem, Kapolres, Forkopimda kabupaten/kota, kepala Bakesbangpol kabupaten/kota, KPU dan Bawaslu Kab kota, dan para camat, Danramil, dan Kapolsek se-Jatim. (dji)