FSPM Regional Bali Menilai Ketua DPRD Badung PHP Selesaikan Sengketa Manajemen Hotel W Bali Seminyak Dengan Karyawan
BADUNG, BALI, BN – Federasi Serikat Pekerja Mandiri Regional Bali menilai Ketua DPRD Badung Putu Parwata tidak tepat janji alias PHP menyelesaikan konflik Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM) Regional Bali versus Manajemen Hotel W Bali Seminyak.
Hal tersebut terungkap saat dengar pendapat antara FSPM dengan Wakil Ketua DPRD Badung Drs. I Made Sunarta, M. Si., di Kantor DPRD Badung, Kamis (4/4).
Dengar pendapat ini dilakukan seusai massa FSPM Regional Bali menggelar demo di depan Gedung DPRD Badung untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait konflik antara Manajemen dengan FSPM Hotel Bali Seminyak.
Oleh Made Sunarta, massa diajak untuk berunding di aula rapat paripurna Kantor DPRD Badung. Disini massa menyampaikan aspirasinya dengan tertib dan mengedepankan dialogis budaya Bali yang santun. Salah satu pengurus FSPM Regional Bali, Ida Idewa Made Rai Budi Darsana menyampaikan kronologis konflik ini berawal dari didirikannya Serikat Pekerja Mandiri Hotel W Bali Seminyak diikuti pemecatan Agus Swartama, pekerja di Hotel W Bali Seminyak yang juga Ketua Serikat Pekerja di hotel tersebut. Sejak berdirinya Serikat Pekerja Mandiri di Hotel tersebut, beberapa oknum manajemen bereaksi negatif dengan melakukan pemanggilan-pemanggilan kepada beberapa pendiri dan pembentuk serikat.
“Hal ini dapat dilihat dengan adanya pengunduran diri beberapa anggota Serikat Pekerja pasca pemanggilan pihak manajemen. Bahkan sebelumnya ada dua orang yang pada saat pembentukan serikat pekerja tandatangannya diwakilkan oleh pengurus pada saat itu. Dan itupun sudah mendapat persetujuan yang bersangkutan. Manajemen berbuat seperti itu untuk memengaruhi mereka untuk membuat laporan ke pihak manajemen yang pada akhirnya memutuskan menskorsing menuju PHK terhadap Agus Sarwatama. Akibat adanya aduan tersebut, pihak manajemen melakukan skorsing terhadap Agus Sarwatama karena dianggap telah melakukan pelanggaran terhadap peraturan perusahaan,”jelas Rai, sapaan akrab Ida Idewa Rai Budi Darsana.
Lebih lanjut, “seusai Agus Sarwatama diskorsing, FSPM Regional Bali selaku afiliasi dari SPM Hotel W Bali Seminyak, mencoba untuk menanyakan hal itu kepada salah satu pekerja yang membuat pernyataan tersebut. Didapat informasi bahwa pada saat itu yang bersangkutan merasa takut dan bingung harus bilang apa, dan menyampaikan bahwa pihak manajemen sampai meminta tolong agar yang bersangkutan membuat laporan supaya bisa memproses Agus Sarwatama,”terangnya.
Ditambahkan,”pihak manjemen telah mengajukan PHK terhadap Agus Sarwatama, dan mengelak terlibat konspirasi dengan alasan bahwa permasalahan tandatangan adalah murni permasalahan administrasi internal organisasi,”tandasnya.
Akan halnya permasalahan yang dialami ini, pihaknya pernah menghadap Ketua DPRD Badung Putu Parwata agar melakukan mediasi kepada pemilik hotel W Bali Seminyak sesuai kapasitasnya selaku petinggi di DPR Badung. ” Ketika menghadap Bapak Putu Parwata, kami meminta beliau untuk melakukan mediasi dengan pemilik hotel W Bali Seminyak agar bisa bertemu langsung dengan kami. Sebab kami tidak mau untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan manajemen atau kuasa hukumnya, karena keberadaan mereka dalam kasus ini sulit kami percayai. Waktu itu bapak Putu Parwata berjanji akan mengusahakan akan menghadirkan pemilik hotel supaya bisa bertemu dengan kami sehingga persoalan ini jadi “clear”. Nyatanya tidak ada ada kabar. Sehingga kami menganggap beliau PHP. Inilah yang membuat kami turun lagi hari ini,”tandasnya, sembari menyatakan akan turun demo dengan kekuatan lebih besar lagi apabila tidak ada tanda-tanda masalah ini menjadi perhatian pihak terkait.
Menanggapi aduan massa FSPM Regional Bali tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Badung Drs. I Made Sunarta, M. Si., menyampaikan pujian terhadap massa yang telah menyampaikan apresiasinya dengan cara yang santun, lalu orasinya menggunakan kata-kata yang baik dan tidak memojokan pihak-pihak tertentu.
Made Sunarta pun berjanji akan mengkomunikasikan aspirasi Federasi Serikat Pekerja Mandiri Regional Bali kepada ketua DPRD Badung Putu Parwata untuk sesegera mungkin mencarikan jalan keluarnya guna mempertemukan FSPM dengan pemilik hotel W Bali Seminyak. “Kehadiran bapak dan ibu bukan waktunya tidak tepat. Tapi dalam hitungan hari kami di dewan juga segera akan selesai waktunya pengabdian. Tanggal 17 April ini Pileg dan Pilpres tanda berakhirnya masa tugas pengabdian kami diperiode ini. Sehingga aspirasi bapak dan ibu ini akan tetap menjadi agenda kami untuk dibahas di sidang paripurna DPR berikutnya. Sesuai dengan aspirasi yang bapak dan ibu sampaikan, kami juga komunikasikan dengan Bapak Ketua untuk membahas pertemuan dengan pihak owner. Kami berupaya menghadirkan owner hotel untuk dipertemukan dengan bapak dan ibu dari Serikat Pekerja Mandiri serta menyelesaikan konflik yang ada. Melalui kesempatan ini kami juga menyampaikan bahwa pak ketua hari ini tidak bisa hadir menemui bapak dan ibu karena pada saat bersamaan menghadiri peletakan batu pertama (groundbreaking) bendungan Sidan,”jelas Sunarta.
Sementara itu, hal senada disampaikan oleh anggota DPRD Badung Drs. I Made Retha, M.AP, bahwa,” kehadiran bapak dan ibu ke DPR hari ini adalah saluran yang tepat karena ini adalah rumah rakyat. Karena itu rakyat berhak untuk mengadukan masalahnya melalui wakilnya di DPR. Sayangnya, kehadiran bapak dan ibu bukan tidak tepat waktunya, namun mepet dengan pemilihan umum yang akan dilaksanakan 17 April 2019. Tapi permasalahan ini menjadi agenda penting untuk kami bahas dalam rapat paripurna nantinya. Namun DPR juga butuh waktu untuk menghadirkan pemilik hotel karena bisa saja pemilik hotel tersebut terdiri dari beberapa orang,”janji Made Retha. (DP-Awi)