NTB

Selendang Putih Di Puncak Gunung Rinjani

Awan Menyerupai Bentuk Selendang Putih Di Puncak Gunung Rinjani.

LOMBOK, BN – Sang Pencipta Alam semesta kembali membuktikan kebesaranya, dengan munculnya Fenomena Alam Awan berbentuk selendang putih atau secara ilmiah disebut ‘Altocumulus Lenticularis’ atau lehih dikenal dengan awan Lentikularis yang selama ini tidak pernah terlihat dipuncak gunung manapun kini muncul melingkari tepat di puncak Gunung Rinjani Lombok Timur, Rabu(17/7/19) .

Pasca ritual khusus yang dilaksanakan YM.Muh.Rokhim selaku Senopati Agung Gunung Lawu selaku Pendiri Ikatan Pemangku Gunung Nusantara (IPGD), didampingi YM. Habib Datuk Monti dari Gunung Sago Sumbar pagi hari, sebelum peristiwa Fenomena malam hari juga dilaksanakan ritual beserta para pemangku adat Sembahlun yang dipimpin YM.Kanjeng Resi Herbayu di petilasan Batara Guru yang terletak menghadap tepat puncak Gunung Rinjani. Awan tersebut terlihat menakjubkan karena prosesi terbentuknya awan bisa disaksikan seluruh yang hadir, dari kumpulan awan dengan megah Melintang putih menyerupai selendang Mahkota diatas Gunung Rinjani pasca upacara adat Ngayu Ayu.

sedikit mengulas kembali peristiwa di puncak Gunung Lawu.Seperti yang sudah disampaikan dua tokoh Sepiritual dan Intelektual Prof.Dr. YM. Djuyoto Suntani yang merupakan Presiden Perdamaian Dunia bersama wakilnya Senopati Agung Kraton Purwo Nyoto Gunung Lawu YM. H.Muh. Rokhim di pidato sambutan hari gunung sedunia bulan lalu (8/2/2019) di Cemoro Kandang Karanganyar, yang telah menyampaikan bahwa nanti dengan diletakanya Prasasti hari Gunung Sedunia di Gunung Lawu akan memunculkan tanda Fenomena Alam dan tokoh pemimpin Bangsa bahkan dunia yang memiliki sifat Astha Bratha dalam waktu dekat ini.

Y.M. Moh. Rokhim

Ucapan itu kini telah  terbukti dengan waktu 35 hari atau dalam hitungan  jawa disebut Selapan hari, sudah muncul fenomena alam berupa  awan Lentikularis menyerupai UFO atau Mahkotarama (jawa), dengan kemunculan kumpulan awan berwarna warni yang menakjubkan masyarakat karanganyar berhari-hari.

Y.M. Moh Rokhim menyampaikan kembali ulas balik fenomena Alam, Semoga fenomena yang terjadi di puncak Rinjani tersebut  menjadi Penyemangat dan Sugesti bagi yang mempercayai kekuatan alam dan keistimewaan yang ada di Gunung Rinjani,  Namun dia juga menegaskan bahwa fenomena yang muncul itu adalah tanda Kebesaran dan Kemuliyaan Yang Maha Kuasa.

Ini adalah tanda Kebesaran Sang pencipta alam semesta, sebagai  tanda bahwa kita harus memelihara, menjaga serta merawat alam semesta ini bahkan melakukan kembali Ritual adat di Giri Suci yakni di kawasan Gunung Rinjani diantaranya ritual adat Loh Dewa dan Loh Makem. Loh Dewa yakni ritual menanam pohon atau reboisasi di kawasan hutan adat. Loh Makem, ritual menjaga kelestarian mata air, dengan ritual ini maka mata air yang mati akan hidup lagi. Adat Sembalun juga mengajarkan semua ritual itu tujuannya agar hutan tetap terjaga dan lebat damai hidup berdampingan. (AR/ R.M. SUWONDO)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button