Di Lapori Tiang Listrik Miring, Respon PLN Malah Minta Pungli
SURABAYA, JATIM, BN – Program layanan prima yang di gadang-gadang Perusahaan Listrik Negara (PLN) umumnya di Jawa Timur di rasa mengecewakan dan belum memuaskan pelanggan.
Meski PLN telah membuka beberapa alternatif bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan, layanan PLN Surabaya Barat khususnya, belum memberikan pelayanan maksimal atas kondisi tiang listrik yang membahayakan masyarakat.
Di keluhkan berkali – kali kondisi tiang listrik membahayakan bertegangan tinggi dengan posisi miring ( lihat gambar), ULP Menganti saat di konfirmasi wartawan, belum memberikan respon positif seperti kerja nyata melakukan pemindahan tiang yang miring.
Keadaan miring pada tiang yang berkapasitas listrik bertegangan tinggi berada di wilayah perbatasan Surabaya-Gresik lebih tepatnya dekat pertigaan Desa Ngablak Rejo (Gempol Kurung), Menganti Surabaya.
Tiang berdiri miring hingga memasuki area gudang warga yang saat sekarang sedang melakukan pembangunan gudang untuk menunjang proses usahanya.
“Seharusnya, kalau yang namanya instansi pelayanan masyarakat merespon adanya laporan tiang listrik yang membahayakan masyarakat. Petugas kontrol lapangan wajib mengkontrol lokasi wilayah kerjanya bukan malah masyarakat yang di suruh melapor,” terang sumber saat ditemui wartawan, Rabu (23/07).
“Hampir kurang lebih dua bulan berjalan mulai bulan puasa kemarin, saya telah melaporkan bahwa tiang listrik yang miring memasuki area tanah saya, yang mana membahayakan pekerja pada pekerjaan saya,” imbuh sumber ini.
Menurut sumber, atas petunjuk petugas ULP Menganti PLN wilayah Surabaya Barat, dirinya di sarankan untuk membuat surat permintaan pemindahan tiang listrik. Setelah di laporkan melalui surat yang di kirim pada tanggal 09 Juli 2019, yang di tujukan kepada kepala ULP menganti, sampai berita ini di kabarkan, ULP Menganti belum juga melakukan pekerjaan pemindahan tiang listrik yang miring tersebut.
“Kata petugas PLN, dulu setelah hari raya, Rencana Anggaran Biaya akan di hitungkan oleh pihak PLN, nanti biayanya bapak yang bayar, katanya di suruh buat surat pelaporan dan masih banyak lagi yang katanya dan katanya,” ujar sumber.
“Seharusnya pelayanan maksimal atau quict respon di berikan PLN, jangan terkesan meremehkan dan cuek dengan adanya laporan yang masuk,” tandas sumber.
Adil selaku petugas Tehnik PLN ULP Menganti di konfirmasi wartawan Bidik Nasional mengatakan jika dirinya belum bisa keluar untuk melakukan survey atau pekerjaan terkait tiang yang miring.
“Belum pak, mohon maaf saya belum bisa keluar,” kata Adil terkesan meremehkan laporan warga.
Terpisah di temui wartawan Abdul Muchid (48) warga Surabaya timur yang pernah mengalami kasus yang sama saat tiang listrik di samping rumahnya miring. Ia bercerita kepada wartawan Bidik Nasional pada saat melaporkan ke PLN Ngagel Surabaya, pelaporan hanya sebatas lisan kepada petugas PLN ngagel.
“Waktu itu saya di terima oleh Boy petugas loket pengaduan. selang 5 hari tiang listrik yang miring di samping rumah saya langsung di pindah ke depan tanpa saya harus membayar atau mengeluarkan uang pribadi,” ungkap Abdul Muchid.
Untuk diketahui, hingga berita ini di kabarkan, kepala ULP Menganti Surabaya Barat belum bisa di konfirmasi. (boody), bersambung…