Banyak Dihuni Tersangka Narkoba, Lapas Bagansiapiapi Sudah Over Kapasitas
ROHIL, RIAU, BN – Jumlah warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) cabang Bagansiapiapi saat ini sudah mencapai 800 orang dari jumlah yang idealnya hanya 150 orang.
Dari jumlah tersebut, 350 orang atau 45 persen diantaranya merupakan terpidana kasus narkoba.
Penegasan tersebut disampaikan Kepala Cabang (Kacab) Lapas Bagansiapiapi Jufri Jabbar,AMd, I.P, SH, MH melalui Kepala Seksi (Kasi) pelayanan dan pengelolaan, Dasrial kepada wartawan, Rabu (24/7) siang.
Dasrial mengungkapkan peredaran narkoba saat sekarang sudah merajalela bahkan sudah menjadi mata pencaharian. Kedepannya kita berharap para bandar besar narkoba dapat diberantas oleh aparat hukum, karena ujung dari peredaran narkoba ini adalah bandar besar narkoba tersebut.
Kemudian sebut Dasrial, jumlah penghuni lapas sudah mencapai lima kali lipat dari jumlah idealnya. Kita dari pihak lapas tidak bisa menolak kalau ada kiriman dari Polres maupun Kejaksaan karena LP di wilayah Rohil ini hanya satu yang ini saja. Kita harus siap menerima warga binaan yang setiap tahunnya semakin bertambah.
“Untuk warga penghuni lapas cabang Bagansiapiapi ini juga sudah kita ajukan pemindahan tahanan ke lapas di daerah Riau lainnya. Tapi untuk sekarang lapas di daerah lain juga sudah penuh dan mereka juga tidak menerima tahanan dari luar daerah,” ujar Dasrial saat ditemui di ruang kerjanya.
Ia menambahkan, jumlah tahanan yang melebihi kapasitas tersebut berdampak dalam hal pelayanan kepada warga binaan seperti dalam hal layanan pembinaan dan bentuk layanan lainnya.
“Dengan jumlah yang over crowded tersebut tentu menyulitkan kita. Misalnya, dengan kapasitas Mushola yang hanya mampu menampung 40 jamaah dengan kondisi sekarang yang diisi oleh 800 orang tentu akan memberikan ketidaknyamanan kepada penghuni lapas,” sebut Dasrial.
Tambahnya lagi, untuk pelayanan kesehatan pihak lapas sudah melakukan penandatanganan kerjasama dengan pihak puskesmas Bagansiapiapi, dan juga di dekat lapas ada RSUD.
“Dengan adanya RSUD di dekat sini, tentunya ini sangat memudahkan apabila ada warga binaan lapas yang mengalami sakit. Karena kita sangat mementingkan faktor keamanan apabila warga binaan keluar lapas,” sebut Dasrial lagi.
Lanjutnya, pihak lapas telah melakukan koordinasi dengan Kementerian terkait juga dengan pemerintah daerah. Hal tersebut dilakukan mengingat penghuni yang ada di dalam lapas sudah over kapasitas.
“Pemerintah daerah dalam hal ini ikut membantu menghibahkan tanah untuk pembangunan lapas baru nantinya dan juga pemerintah daerah juga berkontribusi terhadap bantuan sosial lapas lainnya,” pungkas Dasrial. (Rif)