DPRD Way Kanan Akan Usut Dugaan Kejanggalan Proyek Rigit Beton Rp 27 M Lebih di Kampung Sri Rejeki
WAY KANAN, LAMPUNG, BN-Menindak lanjuti Pengerjaan dua paket proyek jalan rigit beton senilai Rp 27 miliar melalui APBD Provinsi Lampung di wilayah Kabupaten Way Kanan yang diduga banyak kejanggalan dan tidak sesuai bestek.
Kedua paket proyek rigit beton itu dikerjakan oleh dua perusahaan, yakni PT Segitiga Permai Perkasa dan PT Indoteknik Prima Solusi.
Dimana PT Segitiga Permai Perkasa mengerjakan paket proyek peningkatan jalan ruas Blambangan Umpu-Sri Rejeki senilai Rp 11.100.850.000. Sementara PT Indoteknik Prima Solusi mengerjakan paket proyek pembangunan ruas jalan Sri Rejeki-Pakuan Ratu senilai Rp16.587.210.000.
Menanggapi dugaan banyaknya kejanggalan dan tidak sesuai bestek. Wakil Ketua I Yose Sogoran saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan, “Yang jelas apabila ada laporan dari masyarakat akan kita tindak lanjuti dan kita benahi, di mana laporan masyarakat ini tertuang di surat yang di keluarkan oleh kepala Kampung Sri Rejeki. Dari dasar laporan masyarakat inilah kita akan turun melihat langsung pengerjaan Proyek yang menelan anggaran Rp 27 milliar lebih itu,” katanya.
“Setelah kita turun kebawah apa yang kita dapatkan hasil dari lapangn maka akan kita rapatkan, selanjutnya kita akan sampaikan ke DPRD Provinsi hasil temuan DPRD Way Kanan, yang nantinya DPRD provinsi lah yang akan mengambil langka-langkah selanjutnya,” tutupnya.
Ditempat terpisah salah seorang warga Blambangan Umpu A. Kuntar yang juga paham mengenai proses pengerjaan Rigid Beton, saat ditemui ia mengatakan, “proyek jalan rigid beton ini semestinya dikerjakan dengan baik. Karena jalan ini dibangun untuk dipergunakan masyarakat. Apa lagi anggaran proyek yang berasal dari APBD Provinsi itu cukup fantastis dimana besaran anggaran lebih dari Rp 27 milliar, seharusnya dengan anggaran yang sebesar itu pekerjaannya harus bagus, bukannya asal-asalan tidak sesuai dengan spesifikasi tehnik,” kata A. Kuntar.
Menurutnya, buruknya kualitas pelaksanaan proyek rigid beton diduga tidak sesuai dengan bestek dikarena lemahnya pengawasan.
Apalagi masalah besi coran yang di gunakan diduga tidak sesuai, ini jelas barang yang nampak oleh mata saja mereka diduga berani menggunakan besi coran yang tidak sesuai dengan spesifikasi tehnik.
Apalagi yang tidak nampak terlihat oleh mata masyarakat misalnya, adukan semen yang mereka gunakan untuk cor badan jalan belum tentu bisa dijamin sesuai spesifikasi tehnik, yang jelas-jelas kelihatan saja diduga mereka berani bermain apalagi itu.
Menurutnya, untuk membuat cor beton berkuwalitas bagus, perbandingan campuran beton K, bahwa untuk membuat 1 m3 beton kualitas K300 dibutuhkan campuran sebagai berikut, semen = 413 kg, pasir = 681 kg, koral = 1021 kg, itu untuk 1 m3.
Sedangkan jalan beton yang akan kita hitung misalkan volumenya 154 m3, jadi kebutuhanya bisa dihitung seperti ini, pasir yang di butuhkan 1 m3 beton k300 butuh pasir 681 kg, 154 m3 beton k300 jadi butuh pasir = 154 x 681= 104.874 kg, 1m3 pasir itu beratnya 1400 kg jadi perlu pasir 104.874 kg di bagi 1400 kg jadi = 74,91 m3 dibulatkan jadi 75 m3 jadi perlu pasir = 75 m3.
A. Kuntar melanjutkan, untuk semen 1m3 beton k300 butuh semen 413 kg, 154 m3 beton k300 butuh semen = 154 x 413 = 63.602 kg sedangkan 1 sak semen isi 50 kg, jadi kebutuhan zak = 63.602 kg dibagi 50 kg jadi= 1.272 sak semen yang di perlukan.
Selanjutnya untuk kebutuhan koral 1 m3 beton k300 butuh koral 1021 kg.
154 m3 beton K300 butuh pasir = 154 x 1021= 157.234 kg, 1m3 pasir itu beratnya 1400 kg, jadi perlu pasir 157.234 kg dibagi 1800 kg hasilnya= 87,35 m3 dibulatkan jadi 88 m3 jadi perlu koral 88 m3.
“Jadi untuk membuat jalan beton ukuran 140m x 5,5m x 0,2m itu diperlukan pasir 75 m3, semen 1272 sak, koral 88m3. Ini contoh gambaran menghitung pasir koral dan semen untuk cor beton jalan pakai molen,” terangnya. (Arye)