NTT

Bupati Idong Hadiri Upacara Ritual Adat Tolak Bala Corona Virus Di Desa Liakutu Sikka

MAUMERE, NTT, BN-Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos, M.Si, yang akrab dipanggil Robi Idong melakukan kunjungan kerja perdana di tengah penyebaran wabah Covid-19 di Desa Liakutu, Kecamatan Mego Kabupaten Sikka dalam rangkah menghadiri upacara ritual adat tolak bala Corona Virus, Senin,27/4/2020 pekan lalu.

Menurut Bupati Idong,sejak masa kampanye hingga menjabat sebagai Bupati Sikka sudah 146 Desa dan 13 Kelurahan sudah dikunjungi dan genap sudah sampai Desa Liakutu menjadi 147 Desa yang dikunjungi.

“Hari ini saya mengunjungi Desa Liakutu dan genap sudah 147 Desa di 21 Kecamatan, dan 13 Kelurahan di Kabupaten Sikka NTT sekaligus saya datang untuk menghadiri upacara ritual adat tolak bala penyebaran wabah Corona Virus,”.tuturnya.

Bupati Idong juga mengakui bahwa dirinya sangat bahagia saat mengunjungi warga Desa Liakutu karena menurut dirinya sejak terpilih menjadi Bupati Sikka semua desa sudah dikunjungi dan baru kali ini Desa Liakutu dikunjungi.

“Saya merasa senang dan bangga kerana baru pertama kali mengunjungi Desa Liakutu ini.
Selama ini saya berkunjung di beberapa wilayah Desa di Kabupaten Sikka yang mana kalau dikategorikan wilayahnya sangat sulit karena topografi wilayahnya hampir sama dengan Desa Liakutu ini,”.ujarnya.

Lebih lanjut mantan Ketua PSSI Kabupaten Sikka dalam sambutannya menyampaikan terima kepada tokoh adat,dan tokoh masyarakat yang sangat peka dan peduli terhadap upaya pencegahan Covid-19 dengan melakukan ritual adat setempat.

“Saya harap dengan kekuatan Tuhan sang pencipta, Alam, dan Arwah Leluhur seluruh kekuatan virus bisa lenyap,”.harapnya.

Sementara,Anggota DPRD Kabupaten Sikka, Fransiskus Bari, dalam sambutan menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kapada masyarakat Desa Liakutu yang telah berupaya melakukan acara ritual adat tolak bala corona virus yang merupakan warisan leluhur turun temurun.

“Saya harap semoga dengan dilakukannya acara ritual adat tolak bala wabah Corona Virus yang merupakan warisan budaya leluhur, dan dengan kekuatan tanah pusaka para leluhur, dukungan dan doa para leluhur pasti seluruh bentuk sakit penyakit, wabah dalam bentuk apapun bisa lenyap dari bumi Nian Tana,”.pintahnya.

Camat Mego, Alwan Mahmud, SE menjelaskan sehubungan dengan acara ritual adat tolak bala Corona virus yang dilakukan adalah salah satu upaya pencegahan secara adat budaya masyarakat Lio Tana Mego. Untuk kecamatan mego sudah ada tiga desa yang melakukan ritual adat tolak bala wabah corona virus yaitu
Desa Koro bhera, Desa Gera dan Desa Liakutu.jelasnya.

Turut hadir dalam acara kunjungan tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Sikka, Fransiskus X. Bari, Kadis PUPR Kabupaten Sikka, Tomy Lameng, Sekdis Perhubungan Kabupaten Sikka,Verdinando Lepe, S.Sos, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan,Very Awales. (athy Meaq).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button