SUBANG, JABAR, BN-Pemberlakuan Pembatasan Sosial Bersekala Besar(PSBB) di Subang yang dimulai sejak 6 Mei hingga 19 Mei 2020 sejatinya bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Namun sayangnya kegiatan tersebut tidak mendapat dukungan penuh dari masyarakat Subang. Terbukti, masih ada sebagian masyarakat yang mengabaikannya.
Hal tersebut dapat terlihat di yang terjadi Toserba YOGYA Pamanukan. Selama PSBB, toko modern yang terletak di tengah Pamanukan itu selalu ramai didatangi pengunjung yang setiap harinya belanja.
Bahkan ada juga yang sengaja bermain sambil menunggu datang buka puasa. Hasil pantauan BN di lapangan, setiap hari Toserba Yogya Pamanukan tidak pernah sepi pengunjung.
Pengunjung yang datang tidak dilakukan pengujian suhu serta tidak adanya alat semprot disifektan terhadap pengunjung. Pemberlakuan masker di dalam Toserba Yogya tidak optimal serta tidak adanya alat pelindung diri bagi para karyawan seperti APD.
Kalau di lihat maklumat Kapolri tentang kewaspadaan covid 19, diwajibkan menjauhi kerumunan orang banyak dan selalu cuci tangan. Sedangkan Toserba Yogya Pamanukan pengunjung yang datang melebihi kerumunan orang. (M.tohir)
