SUMSEL

Epidemiologi Menjadi Paramater New Normal Sumatera Selatan

PALEMBANG, SUMSEL, BN-Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan menggelar rapat koordinasi (rakor) persiapan pelaksanaan adaptasi kehidupan baru bersama dengan OPD di lingkungan Prov Sumsel dan dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel Nasrun Umar di Ruang Rapat Sekda, Selasa (16/6/2020).

Dalam kesempatan itu, dibahas tentang berbagai faktor dan data dari sisi epidemiologi yang menjadi paramater Provinsi Sumsel untuk menyongsong dan kemudian diharapkan siap menerapkan New Normal.

Selain itu, Nasrun mengatakan bahwa, Pemprov Sumsel juga akan membentuk tim pakar didampingi pakar epidemiologi dan sosial ekonomi yang ditargetkan akan siap dalam waktu dekat.

“Berdasarkan panduan rencana aksi daerah tentang rencana antisipasi berbagai sektor yang telah disiapkan oleh LO Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Sumsel. Persiapan untuk menyongsong dan menerapkan new normal harus dilakukan berdasarkan parameter dan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar dia.

Nasrun mengatakan, Covid-19 memberikan dampak terutama dalam hal perekonomian yang berdampak pada PHK bagi masyarakat. Nasrun menegaskan agar setiap pihak menunjukkan integritas, kerja sama namun tetap disiplin mengedepankan protokol kesehatan. Penerapan menyongsong maupun menerapkan New Normal harus dilakukan berdasarkan analisa data yang akuntabel dan tidak gegabah.

Sementara itu, Ahli Epidemiologi Sumsel, Ithe Andriani Liberty mengungkapkan, angka kasus sembuh yang ada di Sumsel per Senin (15/6/2020) yaitu 44,96 persen lebih tinggi daripada nasional 38,5 persen, dengan angka kematian di bawah nasional yang sebesar 5,6 persen.

“Angka-angka tersebut merupakan parameter yang mengindikasikan kinerja dan upaya pemerintah yang telah baik. Selain itu kasus kematian karena Covid-19 juga terjadi pada pasien dengan riwayat penyakit bawaan yang kebanyakan yaitu diabetes dan hipertensi, dengan rentan usia di atas 60 tahun,” kata dia.

Ithe mengungkapkan, upaya yang telah dilakukan Pemprov Sumsel sudah baik yaitu dengan melakukan tracing, testing, dan treatment. Menurut dia, berdasarkan data Kemenkes, Sumsel sudah melewati gelombang pertama begitu juga dengan Provinsi lainnya, sehingga berdasarkan saran WHO setidaknya suatu daerah dapat melakukan langkah pemulihan setelah melewati gelombang pertama Covid-19.

“Namun apabila ingin dilakukan pembukaan 9 sektor kehidupan maka harus dibutuhkan kehati-hatian dengan tetap mempertimbangan aspek epidemiologi diimbangi juga dengan aspek ekonomi dan sosial yang benar-benar dianalisis dengan baik oleh pakarnya,” tutur dia.

Menurut dia, syarat dibukanya suatu sektor, tidak bisa hanya berdasarkan aspek epidemiologi saja, tapi juga harus mengindahkan dampak sosial dan ekonomi untuk menyongsong dan menata New Normal.

Turut hadir Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Akhmad Najib, dan Para Kepala OPD Prov Sumsel. (daeng/Tim Media Dinas Kominfo Provinsi Sumsel).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button