Setahun Dibangun, Gedung Sentra Gula Aren di Gayo Lues Mangkrak dan Rusak

GAYO LUES, ACEH, BN – Kurangnya kontrol dari pihak pemerintah membuat salah satu proyek pemerintah tahun anggaran 2019 dikerjakan asal-asalan. Salah satunya proyek pembangunan gedung Sentra Gula Aren dan Pengadaan Alat Pengolahan Gula Aren terletak di desa Sangir, Kecamatan Dabun Gelang, Gayo Lues.
Pembangunan gedung Sentra Gula Aren dan Pengadaan Alat Pengolahan Gula Aren menelan dana sebesar Rp. 650,870,000,00- CV. ROIS MITRA JAYA sebagai kontraktor pelaksananya, umur bangunan yang baru genap setahun ini, sekarang dalam kondisi yang memprihatinkan. Lantai atas atau cor lantai sudah mengalami keretakan disana-sini, pipa tidak berfungsi tampak bangunan mangkrak.
Menurut sumber kepada Bidik Nasional enggan namanya di tulis, Senen (23/11/2020) mengatakan, “kita sangat menyayangkan kondisi bangunan proyek yang dilaksanakan saat ini, ratusan juta anggaran dana yang dialokasikan untuk sebuah bangunan yang asal-asalan seperti pembangunan gedung Sentra Gula Aren dan Alat Pengolahan Gula Aren ini, baru Seumur jagung bangunan ini sudah mengalami kerusakan disana-sini, dindingnya sudah retak,” kata sumber Bidik Nasional.
Sumber Bidik Nasional mempertanyakan, jika kualitas bangunan yang ada seperti ini bentuknya, siapa yang akan bertanggung jawab?
Menurutnya, pihak kontraktor pelaksana sebagai mitra kerja pemerintah seyogyanya dapat bekerja sesuai dengan juklak dan juknis yang telah ditentukan, sehingga hasil pekerjaan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan anggaran dana yang dikeluarkan.
“Pihak instansi terkait seperti dinas perindustrian jangan menutup mata. Mereka seharusnya melakukan pemeriksaan dan evaluasi terlebih dahulu, sebelum paket pekerjaan dinyatakan selesai 100%. Sehingga hasil bangunan yang ada memang benar-benar berkualitas dan dapat bertahan sesuai harapan masyarakat. Bila ini telah mampu dijalankan dengan baik saya yakin tidak ada lagi proyek yang menghamburkan uang negara tanpa ada asal manfaat yang berarti,” tegas sumber Bidik Nasional.
Ditempat terpisah ketua Pemantauan Keuangan Negara (PKN) Gayo Lues, Abdullah kepada BN mengatakan bahwa kualitas bangunan proyek pemerintah saat ini perlu dievaluasi. “Memang kita akui, hampir seluruh bangunan hasil pekerjaan proyek pemerintah berkualitas rendah,” kata Abdullah.
Abdullah menambahkan, program bangunan yang dilakukan tidak ada yang salah, yang salah adalah kualitas hasil bangunan yang ada. “Kita bisa lihat di lapangan, banyak proyek pembangunan yang belum berumur setahun bahkan hanya beberapa bulan sudah mengalami kerusakan di sana-sini,” tambah Abdullah.
Lanjut Abdullah, sedangkan alokasi dana yang dianggarkan cukup besar bahkan mencapai ratusan juta. Termasuk juga bangunan gedung Sentra gula aren ini, dana yang dianggarkan sebesar Rp. 650,870,000,00 rupiah terlalu besar dan terkesan mahal jika hanya untuk membangun sebuah gedung yang lantai atas dan berdinding retak seperti yang ada sekarang.
“Pihak instansi terkait seperti Dinas Perindustrian harus melakukan pemeriksaan dan evaluasi terhadap kualitas bangunan sebelum diserahterimakan dan dinyatakan selesai 100%,” pinta Abdullah.
Sementara Kadis Perindustrian, Ridwansyah ST saat dikonfirmasi BN dengan no 082276150xxx belum ada jawaban sampai berita ini diterbitkan. (dir)