Gas Elpiji Langka, Disperindagkop Kabupaten Sintang adakan Operasi Pasar
SINTANG, KALBAR, BN – Pemerintah sejatinya menyediakan gas elpiji 3 kilogram (kg) bagi warga tak mampu. Namun disayangkan di Sintang hingga hari ini masih banyak masyarakat yang tidak mampu merasa kesulitan untuk mendapatkannya.
Saat ini di Sintang sedang terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang membuat harga gas melambung tinggi.
Untuk mengatasi kelangkaan gas bersubsidi berukuran 3 kg, Disperindagkop Kabupaten Sintang melakukan Operasi Pasar di halaman kantornya di jl. Oevang oeray Desa Baning Kota kabupaten Sintang. (24/12).
Kepada warga yang sedang mengantri, Petugas dari Disperindagkop menyampaikan, “warga yg tidak mampu hanya dibagi untuk satu KK kebagian satu tabung gas saja dengan harga 16.500 rupiah, hal ini dilakukan karena gas yg akan dibagikan hanya berjumlah kurang lebih 650 tabung saja” kata petugas.
Warga yang hadir berdesak desakkan berebut mengantri takut tidak kebagian.
“Warga jangan panik dan berdesak desakkan, Pemerintah bersama Pertamina akan selalu berusaha untuk mencari solusi terbaik untuk mengatasi kelangkaan gas” ke ujar Petugas Disperindagkop.
Salah satu warga yang tidak mau disebut namanya hadir di depan kantor Disperindagkop Sintang, menyampaikan kepada awak media tentang penilaiannya, “kelangkaan gas elpiji 3 kg adalah masalah klasik yang selalu timbul setiap tahun di kota Sintang, Ini terjadi karena gas yang seharusnya menjadi hak masyarakat miskin justru digunakan kelompok masyarakat mampu,” ucapnya.
“Banyak rumah rumah makan yang besar besar menggunakan gas elpiji 3 kg, entah darimana mereka membelinya, kemungkinan ada permainan dengan para oknum di pangkalan” ungkap warga itu.
“Kenyataannya, saya sering membeli gas bersubsidi di warung warung kecil dengan harga berkisar 30 sampai 35 ribu,” ungkap warga yang tak mau disebutkan namanya itu.
Awak media mencoba untuk meminta keterangan dari Kepala Disperindagkop, tapi tidak ada di Kantor. (Edy Rahman).