Diduga Rugikan Uang Negara, Pengadaan Rumah Burung Hantu Dinas Pertanian Jombang Patut Diusut


JOMBANG, JATIM, BN – Pengadaan rumah burung hantu (rubuha) di Kantor Dinas Pertanian Jombang diduga terjadi praktek KKN . Karenanya aparat hukum perlu turun tangan terkait hasil kwalitas yang diduga memiliki mutu buruk.
Dari hasil investigasi di lapangan dan beberapa informasi telah ditemukan pada proyek bangunan pagupon kurang lebihnya jika di lihat secara langsung kwalitas mutunya sangat buruk, mulai dari pondasi maupun tiang penyangganya pun yang berdiri di atas pondasi meragukan kekuatannya.

Ada beberapa tiang penyangga bautnya tidak lengkap dipasang dan terlihat pondasi diduga sudah keropos. Bahkan ada tiang pagupon terlihat miring. Juga terlihat atap pagupon terlihat dari bawah kurang rapat. Bila perbandingan antara proyek rumah burung hantu (rubuha) bantuan dari Pemprov Jatim senilai Rp 2,5 jt dengan Pemkab Jombang senilai Rp 9,2 jt setiap satu pagupon kelihatannya masih bagus bantuan dari Pemprov Jatim, juga kualitas mutunya cukup baik pemprov.
Pengadaan rubuha di Pemkab Jombang dianggarkan Rp 734.668.933. Setiap bangunan pagupon di anggarkan Rp 9,2 jt anggaran di dapat dari APBD Jombang. Mungkin bila ada perbandingan antara pagupon bantuan dari APBD Pemprov Jatim dan APBD Jombang , sangat jauh selisihnya dengan rubuha dari Dinas Pertanian Jombang.

Pertanyaannya, apakah terkait pada pengadaan rubuha di Dinas Pertanian Jombang benar-benar dilakukan secara jujur. Pengadaan rubuha Tahun 2020 dimenangkan CV.Amora Prabangkara dengan nilai penawaran Rp 734.668.933 atau Rp 9,4 juta per pagupon. Bila dicermati nilai anggaran sebesar itu per pagupon Rp 9,4 jt jika kondisi bangunan masing-masing pagupon rubuha diduga mempunyai kwalitas yang buruk, sebenarnya berapa keuntungan dari rekanan yang mengerjakannya sesungguhnya bila kemungkinan nantinya di temukan dari anggaran yang ditentukan per pagupon mengambil keuntungan yang sangat lumayan besar, tinggal ngalikan berapa jumlah pagupon yang dibangun.

Bayangkan jika dari keuntungan rekanan tersebut indikasi di bagi-bagi atau bancak’an dari keuntungan dari rubuha untuk oknum yang ada di dinas pertanian Jombang yang terkait menangani pengadaan tersebut, semakin subur perut mereka Akhirnya kini menjadi sorotan masyarakat Jombang adanya dugaan benar dan tidaknya terjadi kongkalikong maupun permainan kotor pada pengadaan rubuha di Dinas Pertanian Jombang kemungkinan bisa terjadi ,sehingga masyarakat Jombang saat inipun pun menyorotinya.

Sementara terkait pengadaan rubuha, Supriadi Kepala Dinas Pertanian Jombang ketika mau dikonfirmasi Bidik Nasional (BN) benar tidaknya adanya ketidak beresan pada pengadaan rubuha maupun dari hasil temuan bangunan rubuha kwalitasnya buruk, saat ini belum berhasil ditemui.
Sementara itu menurut LSM Sapujagad A.Surachman, pengadaan rumah burung hantu patut di sorot, karena melihat kondisi lapangan pada bangunan rubuha diduga tidak memungkin kan kwalitas bagus dan bisa bertahan untuk jangka panjang.
Tiang penyangga ada yang miring, atap atas pada pagupon pun ada yang kurang rapat, mur baut pun ada yang tidak terpasang, bahkan pondasi nya pun sudah ada yang keropos.Disini kita bisa melihat dan mencermati bila kwalitasnya diduga sangat buruk. Apalagi setiap adanya bangunan rubuha tidak terlihat papan proyek yang seharusnya terpasang, Untuk itu kami dari LSM Sapujagad kemungkinan akan melaporkannya ke aparat hukum. (Tok)