JATIM

Gubernur Khofifah Luncurkan TP2DD Untuk Dorong Digitalisasi Dalam Transaksi

SURABAYA, JATIM, BN- Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mendorong penerapan digitalisasi di sektor layanan publik.

Terbaru, pemerintah provinsi Jawa Timur melalui Bank Jatim bersama dengan Bank Indonesia membantu memfasilitasi layanan digital di Kabupaten Tuban dengan membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).

Launching pembentukan TP2DD Tuban pada hari Sabtu (20/3) di Pendopo Kabupatuban Tuban itu dihadiri langsung oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jatim Difi Ahmad Johansyah, dan juga Dirut Bank Jatim Busrul Iman serta Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein.

Dengan dibentuknya TP2DD ini, diharapkan transaksi digital bisa terdorong sehingga dapat mengakselerasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah (ETP). Tim ini juga diharapkan mampu mendorong digitalisasi pembayaran mulai dari UMKM, pariwisata hingga pasar.

Secara khusus, Gubernur Khofifah mengapresiasi peluncuran TP2DD di Kabupaten Tuban ini. Bahkan layanan implementasinya sudah menjangkau masyarakat elemen bawah.

Salah satu transaksi digital yang telah terealisasi adalah implementasi Quick Response Indonesia Standard (QRIS). Yang merupakan layanan pembayaran iji kelayakan kendaraan niaga/Uji KIR secara digital melalui Bank Jatim.

“Ini sesuatu yang baru bahwa Bank Jatim dan Dishub Tuban sudah punya format digitalisasi di dalam Uji KIR lewat QRIS. Bahkan usernya sampai tukang becak, artinya di masyarakat elemen bawah sudah terjangkau adanya digitalisasi teknologi,” tegasnya.

Pembayaran Uji KIR melalui QRIS sendiri dapat dilakukan melalui aplikasi mobile banking Bank Jatim (Bank Jatim mobile) yang dapat diunduh melalui Appstore dan Play Store.

Saat ini QRIS dan juga TP2DD di Kabupaten Tuban menjadi pilot project, namun ke depannya layanan pembayaran Uji KIR melalui QRIS Bank Jatim maupun TP2DD akan terus dikembangkan dan akan diterapkan bukan hanya di Tuban, melainkan juga di daerah lainnya di Jatim.

“Bank Jatim ke depan harus menambah fitur-fitur untuk bisa mempermudah pelayanan publik secara lebih luas agar semakin cepat, dan dengan presisi yang semakin tinggi. Sehingga ada sesuatu yang memberikan nilai tambah dan produktivitas bagi semua sektor,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Sebab berdasarkan studi yang telah dilakukan, ETP ke depan diyakini akan mampu berkontribusi dalam mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim Difi A. Johansyah mengatakan, TP2DD ini tidak hanya di Kabupaten Tuban, tetapi targetnya akan diperluas hingga seluruh kabupaten/kota di Jatim.

“Ini merupakan upaya kita agar pemerintah dan masyarakat bisa memperoleh manfaat besar dari upaya digitalisasi,” pungkasnya.

Gelontorkan Berbagai Bantuan Untuk Masyarakat Tuban

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah bersama jajaran instansi vertikal di Jatim tersebut juga menggelontorkan berbagai program pemulihan ekonomi bagi masyarakat Tuban.

Gubernur Khoifah menyerahkan bantuan langsung tunai dana desa, bantuan keuangan khusus (BKK) BUMDes serta bantuan keuangan khusus Jatim Puspa.

Beberapa bantuan yang diserahkan tersebut, diantaranya berupa bantuan BKK Jatim Puspa yang diberikan antara lain kepada Desa Kaligede Kec. Senori Rp 75.6 juta, Desa Tasikmadu Kec. Palang Rp 65.1 juta, Desa Sugihwaras Kec. Parengan Rp 80.1 juta, dan Desa Leran Wetan Kec. Palang Rp 141.1 juta.

Bantuan Keuangan Khusus Bumdesa 2021 diberikan untuk antara lain kepada Desa Bulumeduro Kec. Bancar, Desa Socorejo Kec. Jenu dan Desa Purworejo Kec Jenu masing-masing Rp 75 juta.

Selain itu Gubernur Khofifah juga menyerahkan Bantuan Kredit Dana Bergulir melalui Bank Jatim, Bank UMKM, Bank BRI berupa KUR, dan KUR dari Bank Mandiri. Yang junlahnya bervariasi mulai Rp 100 juta hingga Rp 500 juta.

Terakhir, Simbolis Penyaluran Sertifikat Penjamin Kredit Mikro dan Bantuan Peralatan Usaha Dalam Pemulihan Ekonomi Jatim juga diserahkan Gubernur Khofifah.

“Semoga apa yang kita serahkan hari ini bisa menjadi pendorong pemulihan ekonomi Jawa Timur. Sehingga masyarakat sehat, ekonomi Jatim juga kembali kuat,” pungkas Gubernur Khofifah. (dji)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button