MAGETAN, bidiknasional.com – Prosesi bersejarah yang selama ini diselenggarakan oleh pemerintah Magetan salah satunya adalah Napak Tilas yang di sebut Ngupatan (Ngunut-Parang–Magetan) dengan gerak jalan.
Tercatat, pada tahun kemarin (2020) saat musim pandemi covid-19, acara tersebut ditiadakan, begitu juga di tahun 2021.
Akan tetapi, Napak Tilas diganti dengan pembagian Sembako kepada masyarakat tanpa mengurangi arti dan makna Napak Tilas itu sendiri, karena pembagian sembako dilaksanakan pada lima titik rute petilasan Agresi Militer penjajahan Belanda pada tahun 1948 .
Suprawoto Bupati Magetan mengatakan, dikarenakan kondisi masih Pandemi, untuk tidak mengadakan Napak Tilas seperti biasanya.
” Maka tanpa mengurangi makna dari Napak Tilas dengan melakukan jalan kaki atau gerak jalan oleh warga Magetan dari Ngunut ke Parang sampai menuju Magetan kota tersebut,” ungkapnya.
Lanjut Bupati, ” napak tilas merupakan refleksi dari masa lalu sehingga seberapa jauh kita menjalankan apa makna dari pendahulu kita . Saat itu para Pamong praja, para TNI/Polri dan para warga saat itu bahu membahu melawan Belanda dan pada akhirnya agar pemerintahan Magetan tetap berjalan sempat dipindahkan ke Ngunut-Parang itu untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Negara Republik Indonesia masih tegak berdiri,” urainya.
Berhubung kondisi saat ini masih sulit akibat dampak dari pandemi sambungnya, maka Napak Tilas di ganti dengan pembagian sembako untuk meringankan beban masyarakat yang perlu di bantu walaupun sederhana namun bisa meringankannya.
Rangkaian kegiatan Hari jadi Kabupaten Magetan ke 346 selain napak tilas yaitu Ziarah makam para leluhur , doa bersama dan upacara hari jadi secara sederhana pada tanggal 12 Oktober 2021 . ( Ashar )