SURABAYA, bidiknasional.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sabtu (30/10) malam melaunching 76 Gerai Samsat OPOP yang tersebar di 76 Pondok Pesantren di Jawa Timur. Angka 76 menjadi simbol semangat Hari Ulang Tahun Provinsi Jawa Timur yang telah memasuki usia lebih dari setengah abad.
Kegiatan launching berlangsung di Institut Agama Islam KH Abdul Chalim, Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Dalam sambutannya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, sinergitas ini merupakan upaya pemberdayaan masyarakat pesantren.
“Kita tahu bahwa tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah. Samsat OPOP ini sebagai upaya dalam memberikan keberagaman usaha mandiri pesantren,” terangnya.
Samsat OPOP, merupakan Layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor, yang diinisiasi oleh Pondok Pesantren, bekerjasama dengan Samsat dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim). Program ini merupakan satu-satunya di Indonesia.
Inovasi ini merupakan wujud pemberdayaan pondok pesantren yang ikut membantu dalam mewujudkan pelayanan yang dekat dan cepat bagi masyarakat.
Hadirnya Samsat OPOP pastinya akan sangat membantu di dalam masyarakat melakukan kewajibannya. Kesimpulannya akan sangat bermakna, baik untuk warga pesantren maupun masyarakat sekitar.
Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Kabupaten Mojokerto, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, M.A mengatakan, kemandirian menjadi penting dalam upaya pengembangan dan keberlanjutan dipendidikan pondok pesantren.
Menurutnya, saat ini PP Amanatul Ummah telah memiliki usaha mandiri meskipun relatif cukup sederhana, diantaranya peternakan sapi, swalayan, dan beragam usaha mandiri lainnya.
Meskipun cukup sederhana, namun rintisan ini menjadi penting untuk menumbuhkan semangat kemandirian.
Lebih lanjut Kyai Asep menambahkan, kunci sukses mendirikan pondok pesantren setidaknya memiliki empat akses, meliputi akses sosial, akses intelektual, akses jaringan, dan akses finansial.
“ Saya sering menyempatkan pergi keluar negeri, tujuan adalah untuk membangun jaringan dan penting juga untuk akreditasi lembaga pendidikan,” terangnya.
Ia menceritakan, bahwa Institut Pesantren KH. Abdul Chalim (IKHAC) kini sudah mulai menerima mahasiswa S-3. Bahkan sudah ada mahasiswa dari 9 negara yang kuliah secara gratis di IKHAC. Diantaranya dari Taiwan, Malaysia, Pakistan dan negara lainnya. Sebagian dari mereka sudah lulus dan diwisuda.
“Kampus kami merupakan satu-satunya kampus yang dimiliki pondok pesantren yang telah meluluskan program doktor dengan cepat, yakni sekitar 3,5 tahun. Tahun 2022 Universitas Islam Internasional akan dimulai pembangunannya,” tegas ketua umum Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.
Selain launching Gerai Samsat OPOP, dalam kesempatan itu Gubernur Khofifah juga melakukan pengundian 15 tabungan Umroh Tahap II. Kegiatan itu juga dalam rangka Hari Jadi Ke 76 Provinsi Jawa Timur. (dji)