JATIMMAGETAN

Lima Tahun Mojosemi Forest Park Salah Satu Destinasi Magetan

MAGETAN, BIDIKNASIONAL.com – Berkumpulnya para Jurnalis Magetan dalam Undangan Syukuran 5 tahun berjalannya Destinasi Wisata Mojosemi Forest Park pada Jum’at (14/1)

Hadir pula Bupati dan wakil bupati Magetan, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Olah Raga, Kepala Perhutani KPH Lawu ibu Lusi dan pimpinan Kantor Cabang Bank Jatim di lokasi tersebut .

Sebelum acara di mulai penanaman Durian Seman oleh Bupati dan Wakil Bupati, Ibu Lusi Kepala Perhutani KPH Lawu secara simbolis yang mana dalam rencana penanamannya sejumlah 1000 bibit pohon Durian Seman

Rudi Direktur Mojosemi Forest Part menyampaikanPertama kali Mojosemi forest part diawali dari konsep kerjasama dengan Perhutani dan selama perjalanan ini akhirnya bisa bekerja sama Dinas Parbud Magetan. Konsep pun berjalan hingga mengikuti dalam lomba pariwisata walau masih usia muda dan Alhamdulillah bisa juara tiga dalam pengelolahan Destinasi wisata pada tahun 2017 .

“Harapan kedepannya , konsep ini terus berjalan dari dukungan dari para mitra hingga Destinasi Mojosemi Forest Park terus berkembang dan berjalan dengan para Jept 60 orang , Pasukan kuda 100 orang, para UMKM yang bergerak di bidang kerajinan ber nuangsa Magetan termasuk para pengrajin batik khas Magetan”, pungkas nya .

Arif Komisioner Mojosemi Jurasy park mengutarakan, Rudy yang tadi menyampaikan berita senangnya tetapi disini akan disampaikan berita sedihnya, saat jalan-jalan ke Magetan tidak menemukan penjualan kain ataupun busana batik khas Magetan dan ini merupakan PR bagi Pemerintah

Lanjutnya pula,” Saat pertama kali ke sini, merasa takut melihat kondisi Mojosemi yang masih banyak tumbuhan Ilalang dan pohon yang tinggi-tinggi dan kami sepakat dalam tim akhir kami menghubungi Perhutani dan di suruh membuat propil company dan penawaran pengelolahan obyek wisata ini, namun 6 bulan belum ada jawaban, akhirnya kami mendatangi Perhutani dan kemudian kami hanya di beri kontrak 2 tahun saja”.

” Pertama kali kami melakukan konsep Selfy dan saat itu pengunjung pun ramai tapi dalam perjalanan pengunjung turun drastis akhirnya kami melakukan konsep Dinosaurus untuk setiap Sabtu dan Minggu pengunjung pun ramai,” kata nya pula

“Dari kuantitas sudah melampaui tapi dari segi kualitas belum begitu mengena karena para wisata ke sini hanya berlibur atau bermain saja tetapi belum ada langkah bagaimana wisatawan datang dengan mengeluarkan uang banyak dari dompetnya danakhirnya breanding obyek wisata dan kedepannya kita tidak melakukan Digitalisasi tempat wisata saja tetapi sudah harus menuju digitalisasi transaksi”.

Suprawoto pun menyampaikan, bahwa kain dan Busana Khas Magetan antara produksi dan penjualan lebih banyak penjualan, sehingga para pengusaha kerajinan batik hingga kewalahan dalam memenuhi para pemesan, sehingga kain atau busana batik selalu habis terjual .

“Gedung Promosi tempat memperkenalkan dan transaksi penjualan sudah tersedia bagi para pengrajin rakyat Magetan, bila di Mojosemi ini seharusnya juga ada tempat bagi pengrajin batik uuntuk menawarkan hasil kerajinannya”, Kata bupati Suprawoto .

Penutup Syukuran dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati didampingi Wakil Bupati dan Ibu Lusi. (Ashar)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button