Warga Kedungwuni Pekalongan Keluhkan Beras Bantuan PKH Bau, Berkutu dan Apek
Tek foto : Laporan warga Kedungwuni Kabupaten Pekalongan, Jawa tengah, beras PKH Program Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Pekalongan berkutu, kotor dan bau apek
KAB.PEKALONGAN, BIDIKNASIONAL.com -Warga Kedungwuni Kabupaten Pekalongan, Jawa tengah mengeluhkan beras bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) Program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Pekalongan berkutu, kotor dan bau apek.
Hal ini disampaikan salah satu warga kepada Tim Liputan Khusus (Lipsus) bidiknasional.com (bn.com) dikediamannya, Senin (24/01/2022).
Ungkap salah satu warga tersebut yang mewanti-wanti tidak dipublikasikan identitasnya menjelaskan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) berupa sembako dan Beras yang setiap karungnya berisi 12 kilogram, banyak ditemukan kutu, kotor, bau apek dan
tidak layak dikonsumsi.
Lebih lanjut kata sumber, dirinya kaget setelah membuka isi dalam karung. “Berasnya gak baik, bau dan warna nya kuning. Kalau di masak jadinya “kempratak” ( mengembang dan keras-red), kayak nasi goreng misah satu satu. Kalau dimasak harus di campuri beras lain,”ungkapnyanya.
Sumber juga menjelaskan, beras dibagikan awal bulan Januari tanggal 4 Januari 2022, berupa Beras 4 karung, telur 12 butir, daging sapi 4 kantong dan kacang 4 kantong.
” Mungkin dihitung karena bantuan selama 4 bulan dari bulan September -desember, jadi terimanya segitu,” bebernya.
Sementara itu Endang, Ketua E-warung Kedungwuni Jaya saat dikonfirmasi awak media mengaku jika suplayer beras bernama pak kholil.
“Dari awal sampai sekarang baru kali ini beras nya kurang bagus dan sempat ditolak keluarga penerima manfaat (KPM), biasanya tidak,” terang Endang.
“Saya bilang sama pak kholil nya, saya minta sekali lagi kalau mengulangi kesalahan lagi saya mau pindah tidak mau ambil. Memang sempat keluarga penerima manfaat (KPM) minta dikembalikan karena beras tidak bagus dan pak kholil mengetahui hal ini. Iya memang sempat di kembalikan minta yang bagus,” tambahnya.
Disinggung pertanyaan terkait rincian bantuan dan jumlah penerima Endang menerangkan bahwa bantuan berupa telur isinya 12 butir, kacang 1/4, empat kantong daging dan beras 4 karung dengan jumlah penerima 1000 KPM.
“Perinciannya, satu karung isi 12 kg.
Terkait pembelian belanja, yang tau mbak Danona sebagai bendahara,” sebut Endang.
Danona ketika dikonfirmasi mengatakan, untuk pembelian beras perkilo dengan harga Rp.10.100 . Dengan total 4000 karung. Isi perkarung 12 kg dan membenarkan sempat di komplain KPM terkait beras tidak layak .
” Berasnya bau wangur, KPM bilang seperti itu.
Terus saya telepon lagi suplayer nya saya suruh ambil lagi berasnya. Yang separuh sudah di bagikan yang separuh lagi saya kembalikan.
Pembayaran masih utuh Rp 10.100 perkilo,” kata Danona.
Terpisah Kholil Ketika dihubungi via seluler, mengatakan,” ya saya penyuplai beras. Itu dari CV. Ratu indah abadi. Terkait beras yang di tolak, Itu sudah di ambil semua dan E-warung sudah laporan ke dinas. Saya suruh e-warung nya cari sendiri kalau ada yang bagus,” jelasnya.
(Lipsus BN)