Ket.foto: Gedung RSUD Jombang
Diduga Terlibat Kasus Japel dan Insentif Dokter
JOMBANG, BIDIKNASIONAL.com – Management RSUD Jombang diduga kurang transparan terkait pembayaran japel (jasa pelayanan) dan insentif para dokter dan paramedis. Menurut sumber informasi orang dalam RSUD Jombang, ada beberapa dokter maupun paramedis yang bertugas sempat geleng-geleng kepala,sebab upah yang mereka terima tidak sesuai harapannya.
Menurut sumber itu, besaran upah japel maupun insentif selama ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, tidak sesuai jam kerjanya.Bahkan pihak management terkesan tertutup. Sedangkan pihak dokter maupu para medis tidak berani mempertanyakan sewaktu Direkturnya masih dijabat dr.Puji Umbaran. Ketika dr.Puji Umbaran sudah dipindah, para dokter dan perawat mulai mempertanyakan japel dan insentif hak mereka.
Salah satu dokter ketika ditemui BN, mengatakan, ” Harapan kami semoga pihak management baru lebih transparan dalam memperhitungkan upah kami,sebab menurut Perpres nya kami mendapatkan Rp 7,5 juta per bulan. Belum lagi untuk insentif penanganan pandemic Covid-19 itu juga ada hitungannya dan menggunakan sistem dari Kemenkes ” ujarnya .
Sementara itu desas desus ditendangnya Direktur RSUD Jombang dr Puji Umbaran dan beberapa orang kepercayaan nya , ada kemungkinan terkait ketidak beresan terkait pekerjaan yang mereka tangani .Sementara pihak RSUD Jombang dan dr Puji Umbaran belum berhasil dikonfirmasi Bidik Nasional. (totok)