Tek Foto: M.Hanif Dinada selaku CEO – Founder PT. Infokes Indonesia
SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Starting point di Jatim, ePoskestren Aplikasi Layanan Kesehatan Online Terintegrasi di Pondok Pesantren oleh PT. Infokes Indonesia.
ePoskestren merupakan aplikasi manajemen informasi kesehatan yang khusus di rancang untuk meningkatkan pelayanan kesehatan secara online dan terintegrasi di pondok pesantren.
Aplikasi ini lahir salah satunya untuk mendukung program OPOP atau One Pesantren One Product (bagi pekerja formal dan Informal UMKM) yang di dorong oleh pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di lingkungan pesantren.
Dengan menggunakan teknologi web dan mobile aplikasi ini diharapkan akan lebih memudahkan user pengelola pesantren dalam mengoperasikanya sehingga wali santri dapat dengan mudah melakukan monitoring kesehatan santri secara rutin dan berkala dipondok pesantren.
Hal ini disampaikan oleh M.Hanif Dinada selaku CEO – Founder Infokes Indonesia, usai acara forum Silaturahmi dan Temu Bisnis Pesantren Peserta Tahun 2022 di Hotel Grand Dafam Signature Surabaya, Rabu (23/3/2022).
” Kita merupakan company yang fokus dalam pengembangan IT untuk healthcare untuk kesehatan. Digitalisasi pelayanan kesehatan untuk Indonesia, ada puskesmas, klinik, ada pelayanan kesehatan yang kita digitalisasi,” ujarnya.
Maksud dan tujuannya, supaya semua bentuk kebutuhan di internal seperti halnya proses keterkaitan dengan dokter, pemberian obat, semua secara digital karena Basic kita disitu.
Dalam keterkaitan dengan OPOP Jatim sendiri, Hanif menguraikan, Jadi kita dapat kesempatan untuk ikut berkontribusi mensukseskan OPOP.
Jadi OPOP memiliki program membangun Entrepreneur yakni seseorang yang mengembangkan perusahaan di sekitar inovasi.
“Jadi basically nya itu dari santri santri yang ada di pesantren. Kami melihat, ini perlu kita bantu, bagaimana supaya proses pelayanan kesehatan di pesantren ini terbantu terdigitalisasi dengan baik. Tertata dan tercatat dengan baik. Karena entrepreneur-entrepreneur akan lahir kalau jiwa-jiwa dan orang-orang dalamnya sehat,” jelasnya.
Menurut nya, apalagi sekarang masih dimasa pandemi Covid19, bagaimana situasi kondisi perlu dipantau kondisi kesehatan santri secara rutin dan berkala.
“Nah, peran kami dalam produksi ePoskestren, pertama, kami melakukan pendataan dulu. Jadi semua santri kesehatannya akan tercatat secara elektronik kemudian mereka juga akan dilakukan pemeriksaan berkala kondisi kesehatannya. Kemudian hasil dari pemilihan tersebut orang tuanya (wali santri-red) bisa melakukan monitoring. Orang tua bisa memantau kondisi anaknya yang ada di pondok terutama kesehatannya,” bebernya.
Berikut beberapa kanal, fungsi dan manfaat ePoskestren.
1. Online Monitoring System Wali santri / orang tua bisa mengetahui perkembangan kesehatan santri secara online menggunakan aplikasi Klinisia Mobile Apps
2. Buku Sehat Santri Buku digital / medical record laporan informasi pencatatan kesehatan santri secara rutin dan berkala selama dipondok pesantren
3. Cloud Computing Hanya dengan memiliki akses ke internet bisa dengan mudah menggunakan layanan aplikasi ePoskestren
Sedangkan Modul Aplikasi ePoskestren terdiri dari beberapa penjelasan, diantaranya: Data Pasien & Kartu Keluarga, Diagnosa ICD-X, Terintegrasi Sistem BPJS Kesehatan, Rujukan FKTL & Terintegrasi SISRUTE Kemenkes 19 Tindakan Medis, Skrining Anak Sekolah / Santri, Imunisasi Anak & Dewasa, Skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) DH Resep & Apotek Farmasi, Pemeriksaan Anamnesa, Fisik & Anatomi & Laboratorium, Pemeriksaan Gigi (Odontogram), Klinisia Mobile App, Pemeriksaan Gizi & Diet, Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPRNI).
Hanif menegaskan, Point out put ini tujuannya supaya santri sehat, sehingga bisa mengembangkan entrepreneurship yang dapat berkarya dengan baik.
” Itulah bentuk kolaborasi, kita diberi kesempatan disini, jadi dalam hal ini punya kompetensi, men-digitalisasi, jadi harapannya nanti Pesantren ini pelayanan kesehatan nya bagus. Dan OPOP sebagai mediator, akan bisa melakukan monitoring, OPOP akan bisa melakukan pengecekan di masing masing pesantren, ini kondisinya, ini bagaimana ada berapa santri, keshatan santri nya dan seterusnya,” ungkap Hanif.
Bicara bridging sistem ePoskestren, Hanif mengatakan sudah terintegtasi” kita sudah punya eksperience. Memang kita hampir 2.000 fasilitas kesehatan di Indonesia sudah kita digitalkan.
Pertama basiclally menjadi pekerjaan kita mendigitalisasikan pelayanan publik sepeti puskemas klinik dan lain sebagainya. Tapi kita sekarang ini masih proses pengembangan improvment bagi pelayanan kesehatan di pesantren ini. Jadi semua peralatan ini, semuanya sudah conect.
“Jadi eposkestren ini bisa terancang khusus untuk OPOP. Starting point di Jawa timur sebagai percontohan awal,” terangnya.
Sebagai anak muda, ePoskestren merupakan bagian karya anak bangsa yang ingin membantu bagaimana pelayanan publik Indonesia naik kelas. Menilik jika selama ini kalau kita datang ke puskesmas, kita harus secara manual, kertas banyak berserakan. Nah jika semuanya terdigitalisasi maka akan sangat membantu,” tandasnya.
“Bicara ePoskestren sendiri, syaratnya cukup ada internet di pesantren. Sedangkan yang lain lain, kita telah siapkan seperti server dan modul secara all out. Jadi semua pelayanan jalan tinggal kita training.
Disinggung mengenai Sistem kerjasama dengan ePOP, Hanif juga menjelaskan, sistem nya adalah layanan berbayar bulanan yang mestinya. Tapi karena ini adalah bentuk inisisator dan bentuk sumbangsih serta berkontribusi dengan program OPOP, kami bantu trial selama satu tahun untuk semua pesantren yang menggunakan layanan ini.
“Tahapan nya setelah even ini kami akan adakan proses framing, akan ada sosialisasi cara pakai,” tutupnya. (boody)